Rabu, 16 Februari 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 MINGGU ATERM TUNGGAL HIDUP LETSU INTRA UTERI KESAN JALAN LAHIR NORMAL K/ U IBU DAN JANIN BAIK DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG


ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 MINGGU ATERM
TUNGGAL HIDUP LETSU INTRA UTERI KESAN JALAN
LAHIR NORMAL K/ U IBU DAN JANIN BAIK
DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG




Oleh :
Dian Permata Sari
08.059

PRODI D – III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2010

KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan keharibaan Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah Asuhan Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 Minggu Aterm Tunggal Hidup Letsu Intra Uteri Kesan Jalan Lahir Normal K/ U Ibu dan Janin Baik di Ruang Ponek RSUD Jombang” dengan baik.

            Penyelesaian Makalah Asuhan Kebidanan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih sebesar- besarnya kepada :

1.      Ibu Latifatul KH. Amd. Keb selaku pembimbing ruangan di ruang Ponek RSUD Jombang.
2.      Ibu Sabrina Dwi Prihartini, SKM selaku Kaprodi D – III Kebidanan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.
3.      Ibu Murfi Hidamansyah, SST selaku pembimbing akademik.
4.      Segenap Staf ruang Ponek RSUD Jombang.
5.      Segenap dosen Akademi Kebidanan Universita Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.
6.      Teman-teman Akademi Kebidanan Universita Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang yang telah memberi masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
7.      Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik materi, moral, dan spirituil.

Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan penulisan serta penyusunan makah – makalah selanjutnya dari semua pihak.
Semoga makalah Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca serta pihak – pihak terkait pada umumnya.


 
Jombang, Desember 2010



Penulis


    
 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suatu kehamilan terjadi apabila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur ( ovum ) dan sel mani ( spermatozoa ). Dalam hal ini hanya coitus sekitar saat ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan.
            Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya lahir normal adalah 280 hari atau 9 bulan 10 hari. Dengan lamanya masa kehamilan, maka membutuhkan pemantauan lebih.
            Pendapat orang dulu, pertolongan sewaktu bersalin merupakan yang paling penting. Namun saat ini pendapat tersebut dianggap salah. Karena ibarat suatu pertandingan tidak mungkin dapat menang sebelum dilatih terlebih dahulu. Jadi kedua-duanya, pemeriksaan dan pengawasan pada waktu masa kehamilan serta pada saat pertolongan persalinan merupakan hal-hal yang sama pentingnya.
            Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/ asuhan antenatal. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan selama kehamilan di trimester1, 2, dan 3.
            Terlebih lagi pada trimester ke 3, dimana ibu akan menghadapi persalinan. Kunjungan antenatal sebaiknya semakn rutin. Sehingga dapat lebih memantau perkembangan keadaan ibu dan janinnya.
        
B.     Tujuan
a.       Tujuan Umun
Setelah melakukan praktek klinik kebidanan, diharapkan mahasiswi mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekata manajemen kebidanan, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b.      Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, diharapkan penulis mampu :
1.      Melaksanakan pengkajian data
2.      Menginterprestasikan data
3.      Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4.      Mengidentifikasi tindakan segera
5.      Merencanakan tindakan komprehensif
6.      Melaksanakan tindakan sesuai rencana
7.      Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan

C.     Manfaat
a.       Bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah diperoleh di perkuliahan yang kemudian di praktekkan di lahan. 
b.      Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai tolak ukur pemahaman penulis (mahasiswa ).
c.       Bagi Lahan Praktek
Dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pada klien dengan kehamilan pada trimester 2.

D.    Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan
Laporan praktek asuhan kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu menggambarkan antara teori dan kasus nyata. Adapun teknik dalam pengumpulan data adalah :
a.       Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lain untuk mendapatkan data subyektif.
b.      Observasi
Pengamatan langsung terhadap perbuatan yang terjadi pada klien.
c.       Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.
d.      Studi Pustaka
Dengan mempelajari buku – buku dan masalah yang berhubungan dengan kasus tersebut.

e.       Dokumentasi
Salah satu cara untuk membantu pemeriksaan data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien, catatan medik atau hasil dari pemeriksaan penunjang.




  BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Definisi
a.       Suatu kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), spermatozoa ( sel mani ), pembuahan ( konsepsi = fertilasi ), nidasi dan plasentasi.
( Sinopsis obstetric 1 : 17 )
b.      Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur dan sel mani. ( Obstetri fisiologi : 100 )

Pelayanan/ asuhan standart minimal termasuk FT :
a.       ( Timbang ) berat badan.
b.      Ukur ( Tekanan ) darah.
c.       Ukur ( tinggi ) fundus uteri.
d.      Pemberian imunisasi ( Tetanus Toxoid/ TT ) lengkap.
e.       Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama hamil.
f.       Tes terhadap penyakit menular seksual.
g.      Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
( Maternal dan Neonatal : 90 )
           
                        Kunjungan antenatal sebaiknya dlakukan paling sedikit 4x selama kehamilan :
a.       1x pada trimester I
b.      1x pada trimester II
c.       2x pada trimester III

Menentukan usia kehamilan sangatlah penting untuk memperkirakan persalinan. Usia kehamilan dapat ditentukan dengan cara berikut :
1.      Menggunakan rumus Naegle
Rumus Naegle dapat dihitung dari hari pertama haid terakhir ( HPHT ). Hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah Sembilan.

2.      Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan gerakan pertama fetus pada usia kehamilan 16 minggu
( biasanya tidak tepat ).
3.      Perkiraan tinggi fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan tepat pada kehamilan pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini tidak tepat.

Tinggi Fundus Uteri
Umur Kehamilan
1/3 di atas simfisis
1/2 simfisis pusat
2/3 di atas simfisis
Setinggi pusat
1/3 di atas pusat
1/2 pusat – prosesus xifoideus
Setinggi prosesus xifoideus
Dua jari ( 4cm ) di bawah prosesus xifoideus
12 minggu
16 minggu
20 minggu
22 – 24 minggu
28 minggu
32 – 34 minggu
36 minggu
40 minggu
 
B.     Perubahan Anatomik dan Fisiologi Pada Wanita Hamil
Pada kehamilam terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna serta pada payudara ( mammae ). Perubahan yang terdapat pada wanita hamil.
1.      Rahim/ Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh progesterone dan estrogen yang kadarnya meningkat yang disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram dan pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda, atau menderita penyakit seperti Mola Hidatidosa dsb.
2.      Serviks Uteri
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3.      Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah (hipervaskularisasi ) karena pengaruh hormone estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru – biruan. Tanda ini disebut tanda chadwicks.
4.      Ovarium ( indung telur )
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
5.      Payudara
Pada saat kehamilan payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormone estrogen, progesterone dan somatomammotropin.
a.       Hormon estrogen berfungsi :
Ø      Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
Ø      Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin membesar.
Ø      Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan sakit pada payudara.
b.      Progesteron berfungsi :
Ø      Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
Ø      Menambah jumlah sel asinus.
c.       Somatomammotropin berfungsi :
Ø      Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
Ø      Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.

Penampakan payudara pada ibu hamil, yaitu :
Ø      Payudara menjadi lebih besar.
Ø      Hiperpigmentasi pada areola.
Ø      Glandula montgomeri ( kelenjar sebasea yang terdapat di sekitar putting ) makin tampak.
Ø      Puting susu semakin menonjol.
Ø      Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, kerena hambatan dari PIH ( Prolaktine Inhibiting Hormone ) untuk mengeluarkan ASI.
Ø      Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
6.      Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Volume darah akan bertambah banyak lebih kurang 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu ( trimester III ).
7.      Sistem respirasi
Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluhkan tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada trimester III ( 32 minggu ) keatas, oleh karena usus – usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma.
8.      Sistem pencernaan ( traktus digestifus )
Akibat kadar hormone estrogen yang meningkat, tidak jarang pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek ( nausea ), gejala muntah (emesis ), yang biasanya terjadi pada pagi hari ( morning sickness).

9.      Traktus uvinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
10.  Kulit
Pada kulit terjadi perubahan hiperpigmentasi, biasanya terjadi pada striae gravidarum ( kulit perut seolah – olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru – biruan ) atau alba ( garis – garis pada kulit perut yang warnanya keputih – putihan ).
11.  Metabolisme
Ø    Pada wanita hamil BMR/ Basal Metabolic Rate ( suatu angka yang menunjukkan kecepatan penggunaan zat pembakar oleh sel – sel tubuh) meninggi, BMR meningkat15% – 20% pada trimester akhir.
Ø    Kebutuhan protein wanita hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 1/2 gr/ kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
Ø    Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
Ø    Janin membutuhkan 30 – 40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya. Makanan tiap harinya telah mengandung 1,5 gram kalsium.
Ø    Wanita hamil memerlukan tambahan zat besi sekitar 800mg atau 30 – 50mg/ hari.
Ø    Kenaikan BB terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir, antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan BB sekitar 1/2kg/ minggu.
C.     Jadwal Kunjungan Ulang
Ø      Kunjungan I          : Sebelum minggu ke 14 dilakukan untuk :
·         Mendeteksi masalah dan menanganinya.
·         Penapisan/ pencegahan dan pengobatan anemia.
·         Perencanaan persalinan.
·         Pengenalan komplikasi dan pengobatannya.
Ø      Kunjungan II        : Sebelum minggu ke 28/ antara 24 – 28 minggu, dan
Ø      Kunjungan III       : Antara minggu ke 28 – 36
·         Pengenalan komplikasi dan pengobatannya.
·         Pencegahan pre eklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
·         Mengulang perencanaan persalinan.
Ø      Kunjungan IV       : Minggu ke 36 sampai akhir
·         Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.
·         Mengenali adanya kelainan letak presentasi.
·         Mengenali tanda – tanda persalinan
( Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, 2002 ).

D.    Penatalaksanaannya
Ø      Tujuan ANC :
·         Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat pada saat kehamilan, saat persalinan dan nifas.
·         Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan nifas.
·         Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
·         Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Ø      Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk FT :
·         ( Timbang ) berat badan.
·         Ukur ( tekanan ) darah.
·         Ukur ( tinggi ) fundus uteri.
·         Pemberian imunisasi ( Tetanus Toxoid ) / TT lengkap.
·         Pemberian tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan.
·         Tes terhadap PMS.
·         Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.


  ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 MINGGU ATERM
TUNGGAL HIDUP LETSU INTRA UTERI KESAN JALAN LAHIR NORMAL K/ U IBU DAN JANIN BAIK
DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG


I.      PENGKAJIAN
A.    Data Subyektif
Tanggal MRS     : 30-11-2010                Tanggal Pengkajian     : 30-11-2010
Jam                     : 19.25                         Jam                              : 19.30 Wib

1.      Identitas pasien
Nama            : Ny “R”                      Nama suami    : Tn “U”
Umur            : 31 tahun                    Umur               : 31 tahun
Suku/ bangsa: Jawa/ Indonesia        Suku/ bangsa   : Jawa/ Indonesia
Agama          : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan   : SMA                         Pendidikan      : SI
Pekerjaan      : Tidak bekerja            Pekerjaan         : PNS
Alamat         : Jl. Wahidin                Alamat                        : Jl. Wahidin
2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan kenceng-kenceng jarang padahal usia kehamilannya sudah 9 (sembilan) bulan dan mendekati tanggal persalinan.
3.      Riwayat kebidanan
Menarche                 : 13 tahun
Siklus haid               : 28 hari
Banyaknya               : hari 1-3 ganti 2-3 softex/ hari, warna merah
                                   hari 4-7 ganti 2 softex/ hari, warna coklat
  kekuningan
Lamanya                  : 7 hari
Warna darah             : merah
Teratur/ tidak           : teratur
Flour albus               : tidak ada
          4.  Riwayat kehamilan
No
Hamil
Persalinan
Anak
Nifas
KB










1
2
Abortus
Hamil

ini











          5.  Riwayat kehamilan sekarang
HPHT           : 25-02-2010
TT                 : 4X (terakhir ketika hamil)
ANC                        : Trimester I  : 2x di bidan, keluhan mual muntah, terapi
                                             obat tambah darah, vitamin. 
                       Trimester II : 3x di bidan, tidak ada keluhan, terapi obat
                                              tambah darah, vitamin
                       Trimester III: 4x di bidan, tidak ada keluhan, terapi obat
                                              tambah darah, 1x di dr Obgyn untuk USG
         Pasien mengatakan hamil ke-2 dengan umur kehamilan 9 bulan, dan pada tanggal 30-11-2010 jam 19.00 Wib pasien memeriksakan kehamilannya ke dr. Subur tetapi selanjutnya oleh dr. Subur di rujuk ke RSUD Jombang karena letak sungsang dan pasien mengatakan kenceng-kenceng jarang dan sudah mendekati taksiran persalinan. Setelah sampai di UGD RSUD Jombang pasien di kirim ke ruang Ponek.
4.      Riwayat kesehatan
a.       Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kencing manis (menurun), jantung dan darah tinggi (menahun), penyakit kuning (menular).
b.      Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunnyai penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
c.       Riwayat keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun (kencing manis), menahun (jantung), menular (penyakit kuning).
5.      Riwayat psikologi dan sosial
Keadaan psikologi
Perasaan ibu, suami dan keluarga sangat senang menerima kehamilan yang kedua.
Keadaan sosial
         Hubungan ibu dengan keluarga, tetangga dan masyarakat baik.    
6.      Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Nutrisi
Sebelum hamil    : Makan 3x/ hari dengan porsi sedang, menu nasi
  lauk-pauk dan sayur.
  Minum ± 8 gelas/ hari air putih.
Saat hamil          : Makan 3x/ hari dengan porsi sedikit ditambah,
  menu nasi, lauk-pauk, sayur dan buah-buahan.
  Minum ± 10 gelas/ hari air putih dan 2 gelas susu/
  hari  
b.      Eliminasi
Sebelum hamil    : BAK berwarna kuning jernih dengan frekuensi 4
  -6x/ hari.
  BAB konsistensi lembek dengan frekuensi 1x/
  hari.
Saat hamil          : BAK berwarna kuning jernih dengan frekuensi ˃
  6x/ hari.
  BAB konsistensi lembek dengan frekuensi 1x/
  hari.
c.       Aktifitas
Sebelum hamil    : Melakukan semua pekerjaan rumah tanpa bantuan.
Saat hamil          : Melakukan pekerjaan rumah dengan dibantu suami
                             atau keluarga dan aktifitas berat dikurangi.
d.      Istirahat
Sebelum hamil    : Tidur siang ± 1,5 jam (jam 12.00- jam 13.30 Wib).
                             Tidur malam ± 7 jam (jam 21.00- jam 04.00 Wib).
Saat hamil          : Tidur siang ± 2 jam (jam 13.00- 15.00 Wib).
                             Tidur malam ± 7,5 jam (jam 20.30- jam 04.00
                             Wib).
e.       Personal hygiene
Sebelum hamil    : Mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/ hari.
                             Keramas 3x/ minggu, ganti baju setiap kali selesai
  mandi.
Saat hamil          : Mandi 2-3x/ hari, gosok gigi setiap kali mandi.
                             Keramas 3x/ minggu, lebih sering ganti pakaian
  karena ibu berkeringat lebih banyak.
B.     Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum              : baik
Kesadaran                      : composmentis
TD          : 130/ 70 MMHg
N                        : 80x/ menit
S             : 367 0 c
RR          :  20x/ menit
TB          : 148 cm
Lila         : 25 cm
BB          : 63 kg
HPHT     : 25-02-2010
TP           : 02-12-2010

Pemeriksan Fisik
a.       Inspeksi
Kepala                      : Warna rambut hitam, bersih.
Mata                         : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Telinga                     : Simetris, bersih tidak ada serumen.
Hidung                     : Simetris tidak ada sekret dan polip.
Mulut                       : Mulut bersih, mukosa bibir lembab tidak ada
  stomatitis.
Leher                        : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
  bendungan vena jugularis.
Dada                                    : Bentuk simetris.
Payudara                  : Simetris, puting susu menonjol, hyperpigmentasi
  areola mamae.
Abdomen                 : Tidak ada bekas luka operasi, striae livida +, striae
  albikon – dan linea nigra membesar sesuai umur
  kehamilan.
Ekstremitas atas       : Tidak oedem dan tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstremitas bawah   : Tidak oedem, tidak ada varises dan tidak ada
  gangguan pergerakan.
b.      Palpasi
Leher                        : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
  bendungan vena jugularis.
Payudara                  : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan yang
  abnormal.
Abdomen                 : Leopold I   : TFU = 33cm, tiga jari dibawah px,
teraba keras melenting bagran fundus
adalah kepala.
                                   Leopold II  : Bagian kiri teraba  panjang keras
seperti papan (puki).
                                   Leopold III : Bagian terbawah janin adalah bokong
teraba lunak, tidak melenting dan
belum masuk PAP (konvergen).
                                   Leopold IV : Belum masuk PAP : 5/5.
                                   TBJ              : 33-12 x 155 = 3255 gram
                                   HIS             : 2x dalam 10 menit lamanya 20 detik
(2x10’x20’).
c.       Auskultasi
Dada                        : Tidak ada bunyi wheezing dan ronchi.
DJJ               : Frekuensi teratur 12-11-12 = 140x/ menit, puntum
  maksimum : diatas pusat sebelah kiri.
d.      Perkusi
Reflek Patella : +/+
Data penunjang
Hasil USG
1 janin intra uteri, letsu (bokong)
Puki
Air ketuban jumlah cukup, konsistensi jernih
Kelainan kongenital (-)
VT : Ø 1cm

II.      INTERPRETASI DATA
DX               : Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 minggu aterm tunggal hidup letsu
  intra uteri kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
DS                : Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan usia kehamilan ± 9
  bulan.
DO               : TD                 : 130/ 70 MMHg
                       N                   : 80 x/ menit
                       S                    : 368 0 c
  RR                 : 20x/ menit
  TFU               : 33cm
                 Lila                : 25 cm
  BB                 : 63 kg
  TB                 : 148 cm
                 DJJ                : 12-11-12 = 140x/ menit
  Leopold I      : TFU = 33cm, tiga jari dibawah px, teraba keras
                          melenting bagran fundus adalah kepala.
           Leopold II     : Bagian kiri teraba  panjang keras seperti papan
(puki).
Leopold III  : Bagian terbawah janin adalah bokong teraba
   lunak, tidak melenting dan belum masuk PAP  
   (konvergen).
            Leopold IV  : Belum masuk PAP : 5/5.
            TBJ               : 33-12 x 155 = 3255 gram
            HIS               : 2x dalam 10 menit lamanya 20 detik (2x10’x20’).
Kebutuhan   :  - Pemberian nutrisi
                         - Konseling tentang persiapan persalinan

III.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
- Persalinan macet.

IV.      IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Konsultasi dengan dokter obgyn

V.      INTERVENSI
DX               : Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 minggu aterm tunggal hidup letsu
  intra uteri kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Tujuan          : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dan janin
  dalam keadaan sehat.
Kriteria         : Ibu mengetahui penjelasan yang diberikan oleh pemeriksa.
                       TTV pada batas normal :
                       TD : 110/80 MMHg – 130/90 MMHg
                       S    : 36,50c – 37,50c
                       N   : 80x/ menit – 100x/ menit

Rencana Tindakan
1.      Lakukan pendekatan pada pasien
R/   terjalin kerjasama dan kepercayaan antara pasien dan tenaga kesehatan. 
2.      Jelaskan keadaan ibu dan yang dikandungnya
R/   ibu dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya sehingga ibu tidak
    cemas.
3.      Jelaskan pada pasien tentang persiapan persalinan
R/   ibu bisa mempersiapkan fisik dan mentalnya untuk persalinan.

4.      Lakukan observasi TTV dan mengukur TFU
R/   mengetahui keadaan umum ibu.
5.      Berikan nutrisi yang cukup pada ibu
R/   nutrisi ibu tercukupi.
6.      Kolaborasi dengan dokter obgyn
R/   mengetahui terapi dan tindakan yang akan dilakukan untuk pasien.

VI.      IMPLEMENTASI
Tanggal/ Jam
Kegiatan
TTD
Rabu, 30-11-2010
Jam 19.35


Jam 19.45
















20.00
- Melakukan pendekatan dengan pasien
- Menjelaskan tentang keadaan ibu dan janin
- Menjelaskan pada pasien tentang persiapan
  Persalinan
- Melakukan observasi TTV
  TD : 130/ 70 mmHg
  N   : 80x/ menit
  S    : 36,80c   
  RR : 20x/ menit
  Mengukur TFU ibu = TFU = 33cm
 Leopold I   : TFU = 33cm, tiga jari dibawah px, teraba  keras melenting bagran fundus adalah kepala.
 Leopold II : Bagian kiri teraba  panjang keras seperti papan (puki).
 Leopold III :  Bagian terbawah janin adalah bokong teraba lunak, tidak melenting dan belum masuk PAP (konvergen).
 Leopold IV : Belum masuk PAP : 5/5.
  TBJ              : 33-12 x 155 = 3255 gram
- Memberikan nutrisi yang cukup pada ibu
- Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn


VII.      EVALUASI
Jam   : 20.05 Wib
S       : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan petugas kesehatan.
O      : K/ U              : baik
           Kesadaran     : composmentis
           TTV               : TD : 130/ 70 mmHg              S          :  36,80c   
                                      N   : 80x/ menit                     RR       : 20x/ menit
               DJJ               : 12-11-12 = 140x/ menit
               TFU              : 33cm
               Leopold I     : TFU = 33cm, tiga jari dibawah px, teraba  keras melenting
                                       bagian fundus adalah kepala.
Leopold II   : Bagian kiri teraba  panjang keras seperti papan (puki).
Leopold III  : Bagian terbawah janin adalah bokong teraba lunak, tidak
                       melenting dan belum masuk PAP (konvergen).
Leopold IV  : Belum masuk PAP : 5/5.
TBJ               : 33-12 x 155 = 3255 gram
A      : Ny. “R” GIIP00010 UK 39 – 40 minggu aterm tunggal hidup letsu
intra uteri kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
P       : - Melakukan observasi TTV
           - Inform consent
           - Persiapan operasi :
Ø      Memasang infus
Ø      Memasang kateter
Ø      Injeksi amoxan 2 gram
Ø      Ibu di suruh puasa selama 8 jam sebelum operasi ( jam 24.00-08.00 Wib).


 
BAB IV
PENUTUP


I.      Kesimpulan
            Letak sumgsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong dibawah.
            Dari hasil penyususnan asuhan kebidanan yang di laksanakan pada Ny “R” GIIP00010 usia kehamilan 39-40 Minggu dengan letak sungsang dapat diambil kesimpulan dari masing-masing langkah yang sesuai dengan manajemen varney sebab dari kasus Ny “R” terdapat kesesuaian atau kesamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus terutama pada data obyektif.
            Dari analisa diagnosa, masalah, kebutuhan dan rencana tindakan terdapat kesesuaian atau kesamaan antara teori dan pelaksanaan prakteknya.
            Rencana tindakan berdasarkan pada kondisi kebutuhan pasien sesuai dengan tinjauan pustaka tetapi ada sedikit ketidak samaan. Pelaksanaan terhadap rencana asuhan diwujudkan dalam kasus tindakan yang penatalaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan pada tinjauan kasus ini implementasi tidak ada hambatan semua berjalan sesuai rencana yang telah dibuat.
            Penilaian akhir suatu tindakan didasarkan pada kriteria hasil yang diharapkan pada kasus ini.    
II.      Saran
1.      Bagi mahasiswa
Ø      Belajar lebih giat lagi untuk lebih memahami teori yang ada, sehingga dapat menyesuaikan dengan kasus yang ada di lapangan.
Ø      Lebih kooperatif dalam melaksanakan praktek.
2.   Bagi Institusi Kesehatan
Ø      Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang praktek.
Ø      Mempertahankan pelayanan yang sudah baik
Ø      Memperbaiki pelayanan yang ada sesuai dengan protap dan standart kesehatan.
3.   Bagi Institusi Pendidikan
Ø      Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa.


 
    DAFTAR PUSTAKA


1.      Manuaba, IBG : Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta, EGC.
2.      Mochtar, Rustam, Prof. Dr. Sinopsis Obstetri : 1998, Jakarta, EGC.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar