Rabu, 16 Februari 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “F” GI P00000 UK 18 MINGGU KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN BAIK DI BPS KAMSINI, Amd. Keb BAKALAN – SUMOBITO – JOMBANG

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny “F” GI P00000 UK 18 MINGGU
KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN BAIK
DI BPS KAMSINI, Amd. Keb
BAKALAN – SUMOBITO – JOMBANG


Oleh : Dian Permata Sari



PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2010





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
     Suatu kehamilan terjadi apabila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur ( ovum ) dan sel 
     mani ( spermatozoa ). Dalam hal ini hanya coitus sekitar saat ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan.
     Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya lahir normal adalah 280hari atau 9  
     bulan 10 hari. Dengan lamanya masa kehamilan, maka membutuhkan pemantauan lebih.
     Pendapat orang dulu, pertolongan sewaktu bersalin merupakan yang paling penting. Namun saat ini
     pendapat tersebut dianggap salah. Karena ibarat suatu pertandingan tidak mungkin dapat menang sebelum      dilatih terlebih dahulu. Jadi kedua-duanya, pemeriksaan dan pengawasan pada waktu masa kehamilan 
     serta pada saat pertolongan persalinan merupakan hal-hal yang sama pentingnya.
      Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa 
     dirinya  hamil untuk mendapatkan pelayanan/ asuhan antenatal. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
     selama kehamilan di trimester1, 2, dan 3.
     Terlebih lagi pada trimester ke 3, dimana ibu akan menghadapi persalinan. Kunjungan antenatal sebaiknya
     semakn rutin. Sehingga dapat lebih memantau perkembangan keadaan ibu dan janinnya.

B. Tujuan
a. Tujuan Umun
Setelah melakukan praktek klinik kebidanan, diharapkan mahasiswi mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekata manajemen kebidanan, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, diharapkan penulis mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data
2. Menginterprestasikan data
3. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Mengidentifikasi tindakan segera
5. Merencanakan tindakan komprehensif
6. Melaksanakan tindakan sesuai rencana
7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan

C. Manfaat
a. Bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah diperoleh di perkuliahan yang kemudian di praktekkan di lahan.
b. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai tolak ukur pemahaman penulis ( mahasiswa ).
c. Bagi Lahan Praktek
Dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pada klien dengan kehamilan pada trimester 2.

D. Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan
Laporan praktek asuhan kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu menggambarkan antara teori dan kasus nyata. Adapun teknik dalam pengumpulan data adalah :
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lain untuk mendapatkan data subyektif.
b. Observasi
Pengamatan langsung terhadap perbuatan yang terjadi pada klien.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.
d. Studi Pustaka
Dengan mempelajari buku – buku dan masalah yang berhubungan dengan kasus tersebut.

e. Dokumentasi
Salah satu cara untuk membantu pemeriksaan data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien, catatan medik atau hasil dari pemeriksaan penunjang.




BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi
a. Suatu kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), spermatozoa ( sel mani ), pembuahan ( konsepsi = fertilasi ), nidasi dan plasentasi.
( Sinopsis obstetric 1 : 17 )
b. Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur dan sel mani. ( Obstetri fisiologi : 100 )

Pelayanan/ asuhan standart minimal termasuk FT :
a. ( Timbang ) berat badan.
b. Ukur ( Tekanan ) darah.
c. Ukur ( tinggi ) fundus uteri.
d. Pemberian imunisasi ( Tetanus Toxoid/ TT ) lengkap.
e. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama hamil.
f. Tes terhadap penyakit menular seksual.
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
( Maternal dan Neonatal : 90 )

Kunjungan antenatal sebaiknya dlakukan paling sedikit 4x selama kehamilan :
a. 1x pada trimester I
b. 1x pada trimester II
c. 2x pada trimester III

Menentukan usia kehamilan sangatlah penting untuk memperkirakan persalinan. Usia kehamilan dapat ditentukan dengan cara berikut :
1. Menggunakan rumus Naegle
Rumus Naegle dapat dihitung dari hari pertama haid terakhir ( HPHT ). Hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah Sembilan.

2. Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan gerakan pertama fetus pada usia kehamilan 16 minggu
( biasanya tidak tepat ).
3. Perkiraan tinggi fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan tepat pada kehamilan pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini tidak tepat.

Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan
1/3 di atas simfisis
1/2 simfisis pusat
2/3 di atas simfisis
Setinggi pusat
1/3 di atas pusat
1/2 pusat – prosesus xifoideus
Setinggi prosesus xifoideus
Dua jari ( 4cm ) di bawah prosesus xifoideus 12 minggu
16 minggu
20 minggu
22 – 24 minggu
28 minggu
32 – 34 minggu
36 minggu
40 minggu

B. Perubahan Anatomik dan Fisiologi Pada Wanita Hamil
Pada kehamilam terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna serta pada payudara ( mammae ). Perubahan yang terdapat pada wanita hamil.
1. Rahim/ Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh progesterone dan estrogen yang kadarnya meningkat yang disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram dan pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda, atau menderita penyakit seperti Mola Hidatidosa dsb.


2. Serviks Uteri
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah (hipervaskularisasi ) karena pengaruh hormone estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru – biruan. Tanda ini disebut tanda chadwicks.
4. Ovarium ( indung telur )
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
5. Payudara
Pada saat kehamilan payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormone estrogen, progesterone dan somatomammotropin.
a. Hormon estrogen berfungsi :
 Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
 Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin membesar.
 Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan sakit pada payudara.
b. Progesteron berfungsi :
 Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
 Menambah jumlah sel asinus.
c. Somatomammotropin berfungsi :
 Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
 Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.

Penampakan payudara pada ibu hamil, yaitu :
 Payudara menjadi lebih besar.
 Hiperpigmentasi pada areola.
 Glandula montgomeri ( kelenjar sebasea yang terdapat di sekitar putting ) makin tampak.
 Puting susu semakin menonjol.
 Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, kerena hambatan dari PIH ( Prolaktine Inhibiting Hormone ) untuk mengeluarkan ASI.
 Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Volume darah akan bertambah banyak lebih kurang 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu ( trimester III ).
7. Sistem respirasi
Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluhkan tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada trimester III ( 32 minggu ) keatas, oleh karena usus – usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma.
8. Sistem pencernaan ( traktus digestifus )
Akibat kadar hormone estrogen yang meningkat, tidak jarang pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek ( nausea ), gejala muntah (emesis ), yang biasanya terjadi pada pagi hari ( morning sickness).
9. Traktus uvinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
10. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan hiperpigmentasi, biasanya terjadi pada striae gravidarum ( kulit perut seolah – olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru – biruan ) atau alba ( garis – garis pada kulit perut yang warnanya keputih – putihan ).

II. Metabolisme
 Pada wanita hamil BMR/ Basal Metabolic Rate ( suatu angka yang menunjukkan kecepatan penggunaan zat pembakar oleh sel – sel tubuh) meninggi, BMR meningkat15% – 20% pada trimester akhir.
 Kebutuhan protein wanita hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 1/2 gr/ kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
 Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
 Janin membutuhkan 30 – 40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya. Makanan tiap harinya telah mengandung 1,5 gram kalsium.
 Wanita hamil memerlukan tambahan zat besi sekitar 800mg atau 30 – 50mg/ hari.
 Kenaikan BB terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir, antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan BB sekitar 1/2kg/ minggu.

C. Jadwal Kunjungan Ulang
 Kunjungan I : Sebelum minggu ke 14 dilakukan untuk :
• Mendeteksi masalah dan menanganinya.
• Penapisan/ pencegahan dan pengobatan anemia.
• Perencanaan persalinan.
• Pengenalan komplikasi dan pengobatannya.
 Kunjungan II : Sebelum minggu ke 28/ antara 24 – 28 minggu, dan
 Kunjungan III : Antara minggu ke 28 – 36
• Pengenalan komplikasi dan pengobatannya.
• Pencegahan pre eklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
• Mengulang perencanaan persalinan.
 Kunjungan IV : Minggu ke 36 sampai akhir
• Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.
• Mengenali adanya kelainan letak presentasi.
• Mengenali tanda – tanda persalinan
( Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, 2002 ).

D. Penatalaksanaannya
 Tujuan ANC :
• Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat pada saat kehamilan, saat persalinan dan nifas.
• Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan nifas.
• Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
 Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk FT :
• ( Timbang ) berat badan.
• Ukur ( tekanan ) darah.
• Ukur ( tinggi ) fundus uteri.
• Pemberian imunisasi ( Tetanus Toxoid ) / TT lengkap.
• Pemberian tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan.
• Tes terhadap PMS.
• Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.



BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “F” GI P00000 UK 18 MINGGU
DI BPS KAMSINI, AMD Keb
BAKALAN - SUMOBITO - JOMBANG


I. PENGKAJIAN
Hari : Jum’at
Tangal/ jam : 05 - 11 - 2010/ 16.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny “F”
Umur : 23 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Guru
Alamat : Bakalan

Nama suami : Tn “F”
Umur : 25 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama :Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Swasta
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, dan mengetahui perkembangan janinnya.
3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat mestruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 15 hari
Lamanya : 7 harid
Desmenerhoe : tidak
Teratur/ tidak : teratur
Banyaknya : 1 – 3 hari ganti pembalut 3 x / hari
4 – 7 hari ganti pembalut 2 x / hari
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
No Hamil Persalinan Anak Nifas KB

1 Hamil ini

c. Riwayat kehamilan ini
 HPHT : 14 – 06 – 2010 TP : 21 – 03 – 2011
 ANC Rutin : TM I : Mual
TM II : Tidak ada
TM III : -
 TT : 4 x, terakhir tanggal : 01 – 11 – 2010
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit yang membahayakan kehamilan, seperti kencing manis, darah tinngi dll.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, penyakit kuning dll.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit menurun seperti kencing manis dan menahun seperti darah tinggi.
7. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi KB.
8. Riwayat social budaya
Status : kawin lamanya : 10 bulan
Kawin : 1 x
Ibu dan suami sama – sama dari suku jawa, bahasa yang digunakan sehari – hari adalah bahasa jawa. Hubungan klien dengan suami, kluarga dan tetangga baik.
9. Pola kebiasaan sehari – hari
a. Pola nutrisi
 Sebelum hamil : Makan 3x/ hari, 1 porsi sedang dengan menu nasi, lauk, sayur. Minum 6 – 7 gelas/ hari air putih.
 Saat hamil : Makan 3x/ hari, porsi sedikit bertambah daripada sebelum hamil dengan menu nasi, lauk, sayur. Minum air putih 7 – 8 gelas/ hari, susu 1- 2 gelas/ hari.
b. Pola eliminasi
 Sebelum hamil : BAB 1x/ hari, konsistensi lunak dan warna kuning.
BAK 4 – 6x/ hari, warna kuning jernih dan bau khas.
 Saat hamil : BAB 1x/ hari, konsistensi lunak dan warna kuning.
BAK 4 – 6x/ hari, warna kuning jernih dan bau khas.

c. Pola aktivitas
 Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaannya yaitu
menjadi guru dengan baik dan ibu juga
mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
sendiri, seperti : memasak, mencuci dan menyapu.
 Saat hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan pekerjaannya
menjadi guru dengan baik dan lancer dan ibu juga
mengatakan tetap mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sendiri tetapi sedikit mengurangi aktivitas
yang berat.
d. Pola istirahat
 Sebelum hamil : Siang jarang istirahat, malam kurang lebih 7 jam/
hari. Mulai jam 21.00 – 04.00 Wib
 Saat hamil : Siang lebih kurang 1,5 jam/ hari, mulai jam 13.30 –
15.00 Wib. Malam lebih kurang 7 jam/ hari mulai
jam 21.00 – 04.00 Wib.
e. Pola personal hygiene
 Sebelum hamil : Mandi 2x/ hari, gosok gigi tiap mandi dan keramas
2x/ minggu.
 Saat hamil : Mandi 2x – 3x/ hari, gosok gigi tiap mandi dan
keramas 2x/ minggu.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
TTV : TD : 110/ 70 MMHG 5 : 36,50c
N : 84 x/ menit
BB : 48 kg
Lila : 23cm
TB : 153cm
DJJ : -
2. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Kepala : Simetris, bersih, warna rambut hitam
Wajah : Tidak pucat dan tidak oedema
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Telinga : Simetris, tidak terdapat serumen ataupun
pembengkakan
Hidung : Simetris, bersih, tidak tampak kelainan (
peradangan, pembengkakan tumor ).
Mulut : Simetris dan tidak sumbing
Leher : Tidak tampak pembengkakan kelenjar tyroid dan
limfe
Dada dan Paru : Bentuk dada normal dan simetris
Payudara : Bentuk payudara normal dan simetris tidak tampak
pembengkakan/ tumor, putting susu menonjol,
hyperpigmentasi areola mammae
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, adanya linea nigra,
strioe gravidarum livida
Genetalia : Bersih, tidak ada tumor
Ekstremitas atas : Tidak tampak oedema,tidak ada gangguan
pergerakan
Ekstremitas bawah : Tidak tampak oedema, tidak varises dan tidak ada
gangguan pergerakan
 Palpasi
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan limfe
dan tidak terdapat nyeri tekan
Payudara : Tidak terdapat pembengkakan, tidak adanyeri
tekan, ASI (-)
Abdomen : Leopold 1 : TFU ½ simfisis – pusat teraba
Ballotmen
Leopold 2 : Belum dilakukan
Leopold 3 : Belum dilakukan
Leopold 4 : Belum dilakukan
Gerak bayi: -


 Auskultasi
Dada : Normal ( tidak ada wheezing dan ronchi)
 Perkusi
Reflek patella : Ka/ Ki : +/ +


II. INTERPRETASI DATA
DX : Ny “F” GI Pooooo dengan UK 18 Minggu, KU ibu dan janin baik
DS : Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan lebih kurang 4
Bulan
DO : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/ 70 MMHG 5 : 36,50c
N : 84x/ menit
BB : 48 kg
TB : 153cm
Lila : 23cn
Payudara : Tidak terdapat pembengkakan, tidak ada nyeri tekan puting menonjol, hyperpigmentasi pada aerola mammae,
payudara membesar, ASI (-)
Abdomen : Leopold 1 : TFU 1/2 simfisis – pusat teraba ballotmen
Leopold 2 : Belum dilakukan
Leopold 3 : Belum dilakukan
Leopold 4 : Belum dilakukan
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : - Dukungan emosional
- Nutrisi
- Personal hyggiene
III. DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIA
Tidak ada (-)
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada (-)
V. INTERVENSI
Merencanakan asuhan yang menyeluruh dengan rasional yang meliputi :
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dan janin dalam keadaan
sehat
Dx : Ny “F” GI P00000 dengan UK 18 Minggu KU ibu dan janin baik
Kriteria : TTV normal, KU baik


Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada bumil.
R/ Ibu dapat diajak kerja sama dan terbina kepercayaan antara petugas kesehatan dan
ibu.
2. Lakukan pemeriksaan TTV dan palpasi.
R/ Mengetahui kondisi ibu dan bayinya.
3. Anjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang dan minum yang cukup.
R/ Makanan yang memenuhi nilai gizi seimbang akan memenuhi kebutuhan nutrisi
yang diperlukan bumil dan janin.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil.
R/ Dengan melakukan senam hamil akan meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
5. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi atau sewaktu – waktu ada keluhan.
R/ Dengan periksa kehamilan yang teratur dapat membantu memantau kesehatan
ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin serta mengetahui kelainan lebih dini.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal/ Jam Pelaksanaan dan Hasil TTD
04 – 11 – 2010
16.00
16.05


16.15 1. Menjalin hubungan terapeutik dengan bumil dengan cara sapa ibu dengan sopan dan ramah.
2. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan hasil :
TTV : TD : 110/ 70 MMHg
N : 84x/ menit
S : 36,50c
BB : 48 kg
TB : 153cm
Lila : 23cm
Palpasi abdomen : Leopold 1 : TFU 1/2 simfisis – pusat
teraba ballotmen.
Leopold 2 : Belum dilakukan
Leopold 3 : Belum dilakukan
Leopold 4 : Belum dilakukan
3. Menganjurkan pada ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang dan minum yang cukup.
4. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan senam hamil.
5. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan periksa 1 bulan lagi atau sewaktu – waktu ada keluhan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 04 – 11 – 2010 Jam : 16.30

S : Ibu mengatakan sudah mengerti akan kondisi diri dan janinnya serta telah mengerti
penjelasan yang diberikan oleh bidan dan akan melaksanakan apa yang telah
disampaikan oleh petugas kesehatan.
O : KU : baik
A : Ny “F” GI P00000 dengan UK 18 Minggu KU ibu dan janin baik.
P : Follow up 1 bulan lagi atau sewaktu – waktu ada keluhan.



BAB IV
PENUTUP



I. KESIMPULAN
Berdasarkan data – data subyektif maupun obyektif yang telah di dapatkan,
serta pemeriksaan kehamilan yang didasarkan pada pernyataan :
1. Hamil atau tidaknya
2. Primi atau multigravida
3. Tuanya kehamilan
4. Anak hidup atau mati
5. Anak tunggal atau kembar
6. Letak anak
7. Anak intrauterin atau extrauterin
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita
Sehingga dapat dibuat prognosa kehamilan Ny “F” adalah GI P00000 dengan UK 18 Minggu KU ibu dan janin baik.

II. SARAN
1. Untuk mahasiswa
Mahasiswa hendaknya selalu berusaha untuk memberikan asuhan kebidanan
yang terbaik bagi klien dan keluarga dalam upaya meningkatkan SDM menuju bidan
professional.
2. Untuk klien
Klien hendaknya melakukan pemeriksaan ANC secara rutin, agar dapat
memantau kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mengetahui
apabila ada kelainan secara dini.
3. Untuk petugas kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan lebih kooperatif, dapat bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi segala hal yang bersifat darurat.


DAFTAR PUSTAKA


Manuaba, Ida Bagus Gede, Prof. dr, SPOG. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998
Mochtar, Rustam, Prof. Dr, MPH. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : YBP – SP. 1998
Hidayati, Ratna, S. Kp, M. Kep, Sp. Mat. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dn Patologis. Jakarta : Salemba Medika. 2009





ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN Ny “E” G4 P30003 UK 39 – 40 MINGGU
HIDUP, TUNGGAL, INTRA UTERIN, LETAK KEPALA KESAN JALAN
LAHIR NORMAL, KU IBU DAN JANIN BAIK DENGAN IMPARTU KALA I
FASE AKTIF
DI BPS KAMSINI Amd, Keb
BAKALAN – SUMOBITO – JOMBANG



Oleh :
DIAN PERMATA SARI


PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2010

LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini kami buat sebagai bukti bahwa kami telah membuat asuhan kebidanan di BPS Kamsini Amd. Keb, Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang sebagai tugas praktek klinik kebidanan.


Telah disahkan pada :
Hari/ tanggal :
Tempat : BPS Kamsini, AMD Keb di Desa Bakalan, Kecamatan
Somobito, Kabupaten Jombang.

Mahasiswa


Dian Permata Sari
08059



Mengetahui

Pembimbing Praktek Pembimbing Akademik


( Kamsini, AMD. Keb) ( Helmi Annuchasari, AMD. Keb )


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Persalinan normal adalah terjadinya kelahiran bayi aterm dengan proses
pervaginam alami tanpa komplikasi. Telah terbukti bahwa persalinan pervaginam lebih
aman daripada persalinan per abdominan. Aspek penting dalam persalinan normal
adalah kasih saying, keamanan dan kepuasan pasien.
Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2002 –
2003, Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 25 per 1000
kelahiran hidup.
Tiga ( 3) sebab angka kematian ibu tersebut adalah :
1. Masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab dan penanggulangan komplikasi – komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan serta nifas.
2. Kurangnya pengertian dan pengetahuan kesehatan reproduksi.
3. Kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik, diantaranya adalah :
 Infeksi 39%
 Perlukaan jalan lahir 11%
 Lain – lain 5%
Adapun solusinya yang perlu dilakukan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu adalah :
 Kemajuan dalam ilmu dan praktek medis seperti : penemuan obat – obatan
baru, lebih sempurnya teknik pembedahan dan lebih banyaknya digunakan
transfusi darah.
 Lebih sempurna dan meluasnya fasilitas – fasilitas untuk memberi pelayanan
kebidanan yang baik.
 Lebih baik serta bermutunya SDM tenaga kesehatan yang memberi pelayanan
kebidanan.
 Faktor – faktor sosial lebih sempurna kesehatan dan lebih baiknya makanan
rakyat pada umumnya.
Dengan program diatas maka AKI dapat dicegah serta ditekan sehingga dapat mengurangi Angka Kematian Ibu ( AKI ).
B. Tujuan
a. Umum
Memahami secara seksama tentang persalinan secara komprehensif sesuai dengan teori yang ada dan mengaplikasikan secara langsung dilapangan.
b. Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny “S” diharapka
mahasiswa dapat memahami tentang :
a. Memahami teori persalinan
b. Mengkaji data yang menunjang asuhan kebidanan pada ibu bersalin
c. Menginterprestasikan data dasar untuk mengidentifikasi diagnosa dan masalah
d. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
e. Mengidentifikasai kebutuhan dan tindakan segera
f. Membuat rencana asuhan sesuai dengan kondisi
g. Melaksanakan implementasi
h. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan
C. Batasan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu bersalin pada Ny Ny “E” G4 P30003 UK
39 – 40 Minggu Hidup, Tunggal, Intra Uterin, Letak Kepala Kesan Jalan Lahir Normal, KU Ibu dan Janin Baik Dengan Impartu Kala I Fase Aktif.
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini penulis menggunakan metode
penulisan, yaitu :
1. Pengkajian
Yaitu pengkajian langsung terhadap pasien yang ada di lapangan.
2. Teknik wawancara
Menanyakan hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh pasien.

3. Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang kesehatan dan perawatan klien.
4. Pemeriksaan fisik
Memperoleh data obyektif dari pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
5. Dokumentasi
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah adadalam status klien catatan medik dan penunjang lainnya.
6. Studi pustaka
Yaitu mengumpulkan data dengan melihat konsep teori pada buku-buku yang berhubungan dengan persalinan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. LANDASAN TEORI PERSALINAN FISIOLOGIS
2.1.1. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat di dunia luar dari rahim mulai jalan lahir atau jalan lain.
( Sinopsis Obstetric, 1998. Hal: 91 )

2.1.2. Istilah yang berhubungan dengan persalinan
I. Menurut cara persalinan
1) Persalinan Spontan (Normal/Eutancia)
Adalah Proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan dan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat.
2) Persalinan buatan (Abnormal/Dystocia)
Adalah Persalinan pervaginam dengan bantuan alat [tenaga dari luar] atau melalui dinding perut atau secara SC [sextio caesaria].
3) Persalinan Anjuran
Adalah apabila kekuatan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan obat-obatan.
II. Menurut Usia Kehamilan
1) Abonus (keguguran)
Adalah berhentinya kehamilan sebelum janin hidup diluar kandungan, usia kehamilan < 22 minggu dengan berat janin <500gr. 2) Persalinan Imatur Adalah berhentinya kehamilan sebelum janin hidup diluar kandungan, usia kehamilan antara 22 minggu s/d 28 minggu dengan berat janin antara 500 s/d 1000 gr. 3) Persalinan Pren aturitas Adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan 28 minggu s/d 36 minggu dengan berat janin <2500gr. 4) Persalinan Maturus (aterm atau cukup bulan) Adalah Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan >37 minggu s/d 42 minggu dengan berat janin >2500gr.
5) Persalinan Post Maturus /serotinous/ lebih bulan
Adalah Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan > 42 minggu dengan berat janin > 4000gr dan ada tanda postmaturus.
2.1.3. Istilah-istilah Dalam Kehamilan Dan Persalinan
 Gravida yaitu seorang wanita sedang hamil.
 Primigravida yaitu seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya.
 Multigravida yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan dan dapat hidup diluar kandungan.
 Primipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya.
 Multipara yaitu seorang wanita yang telah melahirkan anak hidup yang ke-2 dengan ke-5 kalinya.
 Grandemultipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang hidup dan mati >5.
2.1.4. Etologi
Beberapa sebab timbumya persalinan adalah:
1. Teori Penurunan Hormon
Yaitu terjadinya penurunan hormone Estrogen dan pregesteron yang mengkibatkan terjadinya peningkatan Hormon Oksitosin, yang pada akhiraya hormon oksitosin tersebut merangsang otot rahim untuk berkotraksi
 Penurunan hormon estrogen dan Progesteron terjadi akibat penimbunan jaringan ikat dan penyempitan pembuluh darah.
 Terjadi 1 -2 minggu sebelum partus.
2. Teori Oksitosin Internal
 Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior, perdarahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone mengubah sensitifitas otot rahim sehingga terjadi kontraksi Broxton Hick.
 Menurunnya hormon progesteron dapat meningkatkan produksi hormone oksitosin yang dapat meningkatkan aktifitas otot rahim sehinga terjadi kontraksi.
3. Teori Placenta menjadi Tua
Proses penuaan plasenta terjadi secara normal pada usia kehamilan 28 minggu, terjadi pnimbungan jaringan ikat dan penyempitan pembuluh darah sehingga produksi hormon oksitosin yang akan merangsang otot rahim berkontruksi.
4. Teori Distensi Rahim
Pembesaran dan peregangan dinding rahim dapat menyebabkan ischemia otot-otot rahim sehingga sirkulasi darah pada uterus ke plecenta terganggu.
5. Teori Prostaglandin
Kontsentrasi prostaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu dikeluarkan oleh desidua, peningkatan yang semakin besar dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
6. Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang servik terletak ganglion servikalis ( fleksus frankenhauser), bila ganglion ini ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan timbul kontraksi uterus.
7. Teori Induksi Persalinan
yaitu kontraksi rahim yang dengan sengaja di timbulkan.
 Kontraksi tersebut dapat ditimbulkan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan:
1) Gagang Laminaria yaitu memasukan larvinavia kedalam kanolis carvikatus dengan tujuan merangsang fleksus frakenhauser
2) Amniotomi yaitu pemecahan ketuban dengan alat.
3) Oksitosin Drips yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
2.1.5. Permulaan Terjadinya Persalinan
Dengan adanya kontraksi uterus dapat menyebabkan:
1. Turunnya kepala atau bagian terendah janin masuk pintu atas panggul [PAP][Lightening].
2. Sering kencing karena kandung kemih terdesak oleh penurunan bagian terendah janin.
3. Perut melebar karena fundus uteri menurun.
4. Rasa sakit dipinggang karena tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak disekitar serviks.
5. Terjadi pembukaan servik karena kontraksi uterus.
6. Terjadi pengeluaran lendir dan basah.
2.1.6. Faktor-Faktor Penting Dalam Persalinan
1. Power (kekuatan) yang terdiri dari;
• His (kontraksi otot rahim), ada 3 yaitu:
1) His Pembukaan
2) His Pengeluaran janin
3) His pelepasan dan pengeluaran placenta
• Kontraksi otot dinding perut atau oto-otot rahim
Yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan meningkatnya jaringan ikat.
• Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejang
Timbul akibat perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejang anus lampak terbuka.
• Ketegangan dan kontraksi ligament retundum
Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri) adalah jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan hiperflasi. Fungsinya adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.
2. Pusanger
• Merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi fetus dan posisi fetus
3. Passage
Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan proses persalinan adalah pelvis minor, yang terdiri dari susunan tulang yang kokoh dihubungkan oleh persendian dan jaringan ikat yang kuat. Pelvis minor (panggul kecil) ini terdiri atas :
a. Pintu atas panggul
Batas atas panggul kecil dibentuk oleh promontorium, sayap sakrum, linea inominata, ramus superior os pubis dan sympisis pubis
b. Bidang terluas panggul
Merupakan bidang terluas dalam ruangan panggul kecil, bidang ini membentang dari pertengahan sympisis, pertengahan asetabulum dan pertemuan sakral II dan III, ukuran depan belakang 12,75 cm dan ukuran melintangnya 12,5 cm
c. Bidang sempit panggul
Bidang ini membentang melalui tepi bawah sympisis menuju ke spina isciadika dan memotong ujung atas sacrum
d. Pintu bawah panggul
Terdiri dari dua segitiga dengan dasar garis pembatas tuber isciadikum dengan jarak 10,5 cm. Tinggi segitiga belakang 7,5 cm. Segitiga depan dibatasi oleh askus pubis ukuran depan belakang pintu bawah panggul 11,5 cm.
e. Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge I : sejajar dengan pintu atas panggul.
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis.
Hodge III : Sejajar dengan Hodge II, melalui Spina Iscyadica
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os cocygis.
4. Penolong persalinan
5. Psikis
6. Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapat merapercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman sesuai dengan keinginannya (APN, 2004)
a. Posisi'/i duduk
Keuntungan : Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan lebih mudah dalam mensupport perineum.
b. Posisi Merangkap
Keuntungan : Baik untuk persalinan bagi klien dengan punggung yang sakit dan peregangan minimal pada perineum.
c. Posisi jongkok atau berdiri
Keuntunkan : Membantu penurunan kepala janin dan membesar dorongan untuk menekan
d. Berbaring miring ke kiri
Keuntungan : Memberi rasa santai bagi ibu, memberi oksigenasi yang baik dan membantu mencegah terjadinya laserasi.
2.1.7. Tanda-Tanda Inpartu
1. His yang adekuat (kontraksi uterus semakin kuat dan teratur serta berjarak semakin pendek).
2. Terjadi pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah (Bloody Show).
3. Dapat disertai pecahnya ketuban.
4. Pada pemeriksaan dalam didapatkan servik lunak, terjadi pendataran, dan pembukaan servik.
2.1.8. Pembagian Tahap Persalinan
Tahap-tahap persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Yaitu dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga servik membuka lengkap (l0cm).
 Kala 1 persalinan terdiri dan 2 fase ,yaitu :
1) Fase Laten
 Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap.
 Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm.
 Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
 Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantaranya 20-30 detik.
2) Fase Aktif
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan menigkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih 10 dalam menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
 Dan pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm perjam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari l cm-2 cm (multipara).
 Terjadinya penurunan bagian terbawah janin.
 Pada umumnya berlangsung ± 6 jam.
 Dibagi menjadi 3 subfase, yaitu :
(1) Periode akselerasi  berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
(2) Periode dilatasi maksumal (steady)  selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
(3) Periode deselerasi  berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.
2. Kala II ( kala pengeluaran janin)
Yaitu dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahimya bayi.
 Gejala dan tanda Kala II adalah :
 Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, akibat turunnya kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa meneran.
 Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vagina.
 Perineum menonjol.
 Vulva/vagma dan sfingter ani membuka, terjadi karena tekanan pada anus, ibu merasa seperti ingin buang air besar sehingga sfinter ani membuka.
 Meningkatnya pengeluaran lendir bercanpur darah.
 Tanda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam (infonnasi obyektif) yang hasilnya adalah :
 His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Dengan his meneran yang terpimpin akan lahirlah kepala, dan diikuti oleh seluruh badan janin.
 Lamanya kala II pada primigravida 1.
3. Kala III (kala Uri)
Yaitu dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahimya placenta dan selaput ketuban.
 Setelah bayi lahir kontraksi berhenti 5 s/d 10 menit, dengan lahirya bayi, mulai pelepasan placenta pada lapisan nitabusch karena sifat retraksi otot rahim.
 Setelah beberapa menit his berhenti uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi placenta yang menjadi 2 x tebal sebelumnya, beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri dalam waktu 5- 10 menit seluruh plecenta terlepas, terdorong ke vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atau dengan sedikit dorongan dari atas shimpisis atau fundus uteri.
 Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
 Lepasnya placenta dapat diperkirakan dengan adanya tanda-tanda dibawah ini,yaitu:
1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri.
2) Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar malalui vulva (Tanda Ahfeld)
3) Semburan darah mendadak dan singkat.
Darah yang berkumpul dibelakang placenta akan membantu mendorong placenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi.
Apabila kumpulan darah (retroplacental Pooling) dalam ruang diantara dinding uterus dan permukaan dalam placenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.
Semburan darah kira-kira 100-200 cc.
4. Kala IV (Kala Observasi)
Yaitu dimulai setelah lhirnya placenta dan berakhir 2 jam setelah itu.
 Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
 Observasi yang dilakukan diantaranya adalah :
 Tingkat kesadaran dan keadaan umum klien.
 Pemeriksaan TTV yang meliputi : Tekanan darah, suhu, nadi, dan pemafasan.
 Kontraksi uterus.
 Perdaraha.
 Kandung kemih.
 Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500.
2.1.9. Lamanya Persalinan Pada Primigravida dan Multigravida
Tahap Persalinan Primigrafida Multigrafida
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV 10 – 12 jam
1 – 1,5 jam
1 – 10 menit
10 menit 6 – 8 jam
1,5 – 1 jam
10 menit
2 jam
Jumlah (tanpa Memasukkan Kala IV yang bersifat observasi) 10 – 12 jam 8 – 10 jam


2.1.10. Lima Benang Merah Dalam Persalinan
Lima benang merah merupakan aspek dasar yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun pathologis.
Lima benang merah ini akan selalu berlaku dalam persalinan, mulai dari kala I sampai kala IV termasuk penatalaksanaan BBL.
 Lima benang merah tersebut adalah
1. membuat Keputusan Klinik
Membuat keputusan klinik merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh klien. Keputusan ini harus akurat, komprehensif, dan aman, baik bagi klien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.
Membuat keputusan klinik tersebut dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang sistematik menggunakan informasi dan hasil dari kognitif dan intuitif serta dipadukan dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based), ketrampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien.(Varney,1997)
2. Asuhan Sayang Ibu
Adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalianan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapat rasa aman dan keluaran yang lebih baik.(Enkin,et al,2000)
3. Pencegahan Infeksi
Adalah bagian esensial dari semua asuhan yang diberikan pada ibu dan BBL dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi.

 Prinsip-prinsip PI. yaitu:
1) Setiap orang (Ibu, BBL, penolong persalinan) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi dapat bersifat asimtomatik (tanpa gejala).
2) Setiap orang harus dianggap berisiko terkena infeksi.
3) Permukaan benda disekitar kita, peralatan dan benda-benda lain yang akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tak utuh, lecet selaput mukosa, atau darah harus dianggap terkontaminasi hingga setelah digunakan harus diproses dengan benar.
4) Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan, atau benda lainnya telah diproses dengan benar maka semua itu harus dianggap masih terkontaminasi.
5) Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan PI secara benar dan konsisten.
 Yang termasuk tindakan PI adalah ;
 Cuci tangan
 Memakai handscoon dan pelindung lainnya
 Menggunakan tekhnik aseptic Memproses alat bekas pakai
 Menangani peralatan tajam dengan aman
4. Pencatatan (Dokumentasi)
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong persalinan dan kelahiran bayi.
Partograf adalah bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan.
 Aspek - aspek penting dalam pencatatan adalah ;
1) Tanggal dan waktu asuhan tersebut diberikan.
2) Identifikasi penolong persalinan.
3) Paraf atau tanda tangan (dari penolong persalinan) pada semua catatan.
4) Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat, dicatat dengan jelas, dan dapat dibaca.
5) Suatu system untuk memelihara catatan pasien sehingga selalu siap tersedia.
6) Kerahasiaan dokumen-dokumen medis.
5. Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan secara optimal dan tepat waktu (jika penyullit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
 Aspek-aspek penting daalam mempersiapkan rujukan adalah :
B : Bidan
A : Alat
K : Keluarga
S : Surat
O : Obat
K : Kendaraa
U : Uang
DA : Darah

2.1.11. Asuhan Selama persalinan
Asuhan yang diberikan selama persalinan dilakukan sesuai dengan pembagian dalam masa persalianan, yaitu mulai kala I s/d kala IV
1. Kala I
• Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan, dan kesakitan
• Berilah dukungan dan yakinkan dia
• Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannnya
• Dengarkan keluhannya dan cobalah untuk lebih sensitif terhadap perasaannya.
• Jika Ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan/asuhan yang dapat diberikan:
 Lakukan perubahan posisi
 Posisi sesuai dengan keinginan ibu
 Sarankan ia untuk berjalan
 Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat atau menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
 Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya
 Ajarkan kepadanya teknik bernafas.
• Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
• Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
• Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemalangannya setelah buang air kacil/besar
• Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat, atasi dengan cara:
 Gunakan kipas angin atau AC dalam kamar
 Menggunakan kipas biasa
 Menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya
• Untuk mcmenuhi kcbutuhan energi dan mencegah dehidrasi, berikan cukup minum.
• Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
2. Kala II
• Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan :
 Mendampingi ibu agar merasa nyaman.
 Menawarkan minuman, mengipasi dan memijat ibu.
• Menjaga kebersihan diri
• Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu.
• Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu, dengan cara :
 Menjaga privasi ibu.
 Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
 Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu.
• Mengatur posisi ibu dalam membimbing meneran dapat dipilih posisi berikut :
 Jongkok Menungging
 Tidur miring
 Setengah duduk.
 Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan, kurangnya trauma vagina dan perineum dan infeksi.
• Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemilan sesering mungkin
• Memberikan cukup minum : memberi tenaga, dan mencegah dehidrasi.
3. Kala III
• Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta.
 Oksitosin dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi
 Jika oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg 1 m
Contoh : jangan berikan eruometrin kepada ibu dengan preeklompsia. eklampsia atau dengan tekanan darah tinggi, karena hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit serebro-vaskular.
• Lakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT
• PTT dilakukan
• Hanya selama uterus kontraksi.
• Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta, keluarkan plasenta dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
• Segera setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan, masase fundus agar menimbulkan kontraksi hal ini dapat mengurangi darah dan mencegah pendarahan pasca persalinan.
• Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 menit
 Periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh
 Periksa adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
 Berikan oksitosin 10 unit 1 M dosis ketiga, dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.
 Siapkan rujukan jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta
Periksa wanita tersebut secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episiotomi.
4. Kala IV
• Periksa fundus setiap 15 menit pada, jam pertama dun setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.
• Periksa tekanan darah, nadi, kantong kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
• Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi.
• Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kemih
• Biarkan ibu bertstirahat ia telah bekerja keras, melahirkan bayinya.
• Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi, sebagai permulaan dengan-menyusui bayinya.
• Bayi sangat siap segera setelah lahir. Hal ini sangat tepat untuk memulai memberikan ASI. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
• Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah Persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pasca persalinan.
• Ajarilah ibu atau anggota keluarga tentang
 Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
 Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
2.1.12. Pengawasan Persalinan Dengan Partograf
 Pencatatan selama fase aktif persalinan
Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi simulai pada fase persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif Persalinan termasuk.
1. Informasi tentang ibu
Nama, umur, gravida, para, abortus (keguguran), nomor catatan medis/nomor puskesmas, tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika dirumah, tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu), waktu pecahnya selamat ketuban.
2. Kondisi janin
 DJJ
 Wama dan adanya air ketuban
 Penyusupan (molase) kepala janin
3. Kemajuan persalinan
Pembukaan servik
Penurunan bagian terbawah janin atau preseniasi janin
Garis waspada dan garis bertindak
4. Jam dan waktu
Waktu mulainya fase aktif persalinan
Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5. Kontraksi uterus
 Frekuensi dan lamanya
6. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
 Oksitosin
 Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan
7. Kondisi Ibu
Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh
Urin (volume, aseton atau protein)
8. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang tersedia disisi partograf atau dicatat kemajuan persalinan)
 Pencatatan pada lembar belakang partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala satu hingga kala empat (termasuk bayi baru lahir). Itulah sebabnya bagian ini disebut bagian persalinan. Nilai dan Catatan asuhan yang diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama selama persalinan ke empat untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai. Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan klinik. terutama pada pemantauan-pemantauan kala IV (mencegah terjadinya pendarahan pasca persalinan). Selain itu Catatan persalinan (yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat pula digunakan untuk menilai/memantau sejauh mana telah dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan aman.

2.1.13. Standart Pertolongan Persalinan
Terdapat empat standart dalam standart pertolongan seperti berikut ini:
a. Standart 9 : Asuhan Persalinan Kala I
Pernyataan Standart :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.
b. Standart 10 : Persalinan Kala II yang Aman
Pernyataan Standar :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
c. Standart 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
Pernyataan standart :
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
d. Standart 12 : Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui
Episiotomi
Pernyataan Standart:
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.


KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
 Pengertian
Asuhan Kebidanan adalah aktifitas atau Intervensi yang dihkukan oleh bidan yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam KIA/KB. (DepKes RI, 1993)
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang difokuskan pada suatu proses yang sistematik dan analisis.
Asuhan persalian adalah Asuhan yang diberikan pada ibu selama persalinan mulai kala I sampai dengan Kala IV.
 Tujuan
Tujuan inti dan pemberian Asuhan persalinan adalah Untuk memberikan asuhan yang adekuat, terdasar, dan terstandart pada ibu bersalin dengan memperhatikan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, serta penyakit dahulu sehingga ibu dapat melewati proses persalinannya dengan aman.
 Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney
Dalam membenkan Asuhan Kebidanan kita menggunakan Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan menurut "Hallen Varney" yaitu:
I. Pengkajian Data
II. Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan
III. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Masalah Potensial
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
V. Intervensi / Pengembanyan Rencana
VI. Implementasi
VII. Evaluasi

I. PENGKAJIAN DATA
Yaitu tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu proses yang sistimatis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehahatan klien. (Iyer et al, I996)
Pengkajian dilakukan oleh petugas kesehatan dengan cara :
• Wawancara, dan
• Pemeriksaan langsung pada pasien.
Tetapi bila pasien dalam keadaan koma, maka wawancara dilakukan pada keluarga, pengantar, atau pandamping pasien.
a. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari hasil/wawancara (anamnesa) langsung kepada klien dan keluarga serta tim kesehatan lainnya.
Data subyektif ini mencakup semua keluhan-keluhan dari klien terhadap masalah kesehatan yang lain.
(1) Biodata/Identitas pasien
Pengkajian pada pasien untuk mengetahui nama, suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.
(2) Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien/pasien saat ini yang menyebabkan pasien MRS.
(3) Riwayat Kebidanan
Riwayat menstruasi untuk mengetahui menarche, siklusnya, banyak darah yang keluar, lamanya haid, flow albus, HPHT, TP, nyeri atau tidak.
(4) Rwayat Kehamilan, Persalinan ,dan Nifas Yang Lain
• Kehamilan
Untuk mengetahui apakah itu sebenarnya pernah hamil beberapa kali saat persalinan ada resiko dan penyakit kehamilan
• Persalinan
Meliputi jenis persalinan, ditolong siapa, dimana, dan bagaimana keadaan (BE'PB) waktu lahir atau tidak ada penyulit persalinan.
• Nifas
Meliputi ada tidaknya penyulit/gangguan selama masa nifas atau tidak.
(5) Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui apakah itu pernah menderita penyakit yang dapat mempengaruh kehamilannya untuk mengetahui selama kehamilan ini, periksa dimana, sudah berapa kali, mendapat apa saja saat periksa hamil, mendapat TT berapa kali.
(6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui apakah keluarga pemah menderita penyakit menahun atau menular seperti TBC, jantung, hipertensi.
(7) Riwayat KB
Untuk mengetahui KB apakah yang pernah digunakan sebelum hamil/keluhan saat KB dan rancana KB setelah persalinan.
(8) Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui pola kebiasaan ibu saat hamil atau sebelum hamil.
(9) Pola Psikologi
a. Keadaan Psikologi
Bagaimana perasaan ibu, suami, dan keluarga dalam menerima kehamilan ini.
b. Keadaan Sosial
Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga, tetangga dan masyarakat.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diobservasi dan diukur secara langsung pada pasien. (tyer et al, 1995)
Informasi data ini biasanya diperoleh melalui :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultaxi
4. Perkusi

1. Pemeriksaan Fisik
(1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui kesadaran secara keseluruhan
(2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran
(3) Bentuk Tubuh

(4) TTV (Tanda-tanda Vital)
 Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu
 Nadi : Untuk mengetahui frekwensi tekanan jantung ibu permenit
 Pemafasan : Untuk mengetahui pernafasan ibu permenit
 Suhu : Untuk mengetahui temperatur ibu

2. Pemeriksaan Khusu
a. Inspeksi
• Kepala : Bentuk kepala, warna kulit ada lesi atau tidak.
• Rambut : Bersih/tidak, rontok/tidak, warna rambut, kering /lembab/basah.
• Wajah : Pucat/tidak, oedema/tidak.
• Muka : Terdapat cloasma gravidarum atau tidak.
• Telinga : Simetris/tidak,ada kelainan bentuk/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak, bersih/tidak, bila perlu ada gangguan pendengaran atau tidak.
• Hidung : Simetris/tidak, bersih/tidak, polip/tidak, ada pengeluaran sekret / tidak, ada kelainan atau tidak.
• Mulut : Simetris/tidak, mukosa bibir kering/lembab, pucat / tidak, stomotitis/tidak, ada gigi palsu/tidak, ada caries gigi/tidak.
• Leher : Simetris/tidak, ada lesi/tidak, ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugu laris/tidak.
• Dada : Simetris/tidak.
• Mamae : Simetris/tidak, hiperpigmentasi pada areola/tidak, colostrom keluar/tidak.
• Abdomen: Simetris/tidak, pembesaran perut sesuai usia kehamilan / tidak, lesi/tidak, luka bekas SO /tidak, strie gravidarum dan linea nigra ada/tidak.
• Genetalta: Vulva bersih / tidak, terdapat pengeluaran lendir /tidak, oedema/tidak, varices / tidak, pembengkakan kelenjar bartholini / tidak, ada kandiloma / tidak.
• Anus : Bersih / tidak, ada hemoroid /tidak.
• Extrtmitas Atas Bawah : Simelris / tidak,varices / tidak. Ada gangguan pergerakan / tidak.
b. Adada
• Kepala : ada benjolan/tidak
• Leher : terdapat pembesaran tyroid / tidak, ada bendungan vena juguiaris /tidak.
• Mamae : Ada masa dan nyeri tekan / tidak, colostrom sudah keluar/tidak.
• Abdomean
 Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan bagian yang ada di fundus.
 Leopold II : Untuk mengetahui bagian yang ada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
 Leopolid III : Untuk mengetahui bagian terendah Janis, dan sudah masuk PAP/ belum.
o Leopold IV : Untuk mengetahui kepala janin sudah masuk PAP /belum, dan seberapa bagian yang telah masuk.
c. Auzculasi
• Dada : Terdapat wheezing dan ronchi/tidak
• Abdomen : Untuk mendengar DJJ
d. Perkusi
Reflek Petella positif/ tidak
3. Periksaan Dalam
• Untuk mengetahui Pembukaan servik
• Untuk mengetahui Effecement
• Untuk mengetahui Ketuban utuh / tidak
• Untuk mengetahui letak Janin
• Untuk Mengetahui Hodge
4. Pemeriksaan Penunjang
Merupakan data yang diperlukan untuk menunjang diagnosa, dapat berupa:
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
• Pemeriksaan Rontgen "*
Pemeriksaan ini selain untuk mengetahui keadaan psikis ibu juga untuk mengetahui tanda awal dan akhir adanya komplikasi.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH, dan MASALAH (INTERPRETASI DATA)
Untuk mengetahui / menentukan diagnosa, data subyektif, data obyektif, kemudian masalah, dan kebutuhan saat itu.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN MASALAH POTENSIAL
Untuk mengetahui diagnosa potensial dan masalah potensial, berdasarkan Interpretasi data.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Untuk mengetahui tindakan saat ini yang perlu dilakukan.

V. INTERVENSI
Untuk menentukan tujuan kriteria dari diagnosa kemudian menentukan rencana yang akan dilakukan.
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan ini diharapkan ibu mengerti tentang keadaannya.

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan merupakan realisasi dan rencana asuhan.Dalam pelaksanaannya bidan harus bertanggung jawab, dan setiap melakukan Asuhan Kebidanan ditulis dalam bentuk catatan kebidanan, serta dilaksanakan secara efisien, aman, dan tepat.
Untuk membantu memecahkan masalah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan baik, maka diperlukan kerja sama yang baik pula dari berbagai pihak, baik antara tim kesehatan maupun dengan keluarga klien.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam Asuhan Kebidanan yaitu perbandingan yang sistematik dan rencana kesehatan ibu hamil dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan peran keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan Evaluasi adalah untuk menilai dalam rencana Asuhan Kebidanan yang sudah tercapai. Ini dilaksanakan berorientasi dalam rencana tindakan dan dituliskan dalam bentuk catatan perkembangan.
Dalam evaluasi menggunakan format SOAP:
S : Data yang diperoleh dari pernyataan klien secara langsung.
C : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.
A : Pemyataan antara S dan O.
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yanrj terjadi.



BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN NY ”E” G4 P30003 UK 39-40 MIMGGU
HIDUP, TINGGAL, INTRA UTERIN, LETAK KEPALA KESAN JALAN
LAHIR NORMAL, KU IBU DAN JANIN BAIK DENGAN INPARTU KALA FASE AKTIF
DI BAS KAMSINI AMD. KEB
BAKALAN- SUMOBITO- JOMBANG

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 14 Novenber 2010 Jam : 23.30
A. Data Subyektif
1. Biodata klien
Nama : Ny “ E ” Nama : Tn “ S “
Umur : 28 th Umur : 37 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bakalan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 14-11-2010 jam 21.00 WIB. Keluar lender dan darah, Jam 23.10 WIB suaminya memanggil bidan untuk kerumahnya.
3. Riwayat Kebidanan
Menarche : 13 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Sifat Darah : encer
Bau : anyir
Banyaknya : hari 1-3 ganti softex 3 × /hari
Hari 4-6 ganti softex 2 × /hari
Teratur / tidak : teratur
Disminorhoe : ya, hari ke 1-2 pada saat menstruasi
Flour albus : ya, 3 hari Sebelum dan sesudah menstruasi
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu
No Anak UK Jenis Persalinan Tempat Persalinan Komplikasi Penolong L/P BB/BB
Lahir KB
Ibu Bayi
1

2

3

4 I

II

III

Hamil ini 38Mgg
39mgg
38mgg Spontan

Spontan

Spontan Bidan

Bidan

Bidan P

P

P 2800gr/48 cm
3000gr/49 cm
2700gr/48 -

-

-


5. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas sekarang
 Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 08-02-2010
TP : 15-11-2010
UK : 39-40 Minggu
 Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke empat dengan UK 9 bulan
 Pergerakan anak dirasakan pertama kali pada UK 5 bulan
 ANC rutin di bidan
Trimester I : 2x di bidan, penyuluhan yang dapat tentang gizi dan istirahat yang cukup
Trimester II : 3x di bidan, penyuluhan yang di dapat tentang personal hygiene dan perawatan payudara
Trimester III : 5x di bidan, penyuluhan yang di dapat tentang persiapan persaliana, tanda-tanda persalinan
Keluhan pada : Trimester I : mual muntah
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : tidak ada
Status TT : TT : 5 x
TT I : SD (kelas I) TT IV : hamil ke I
TT II : SD (kelas 6) TT V : hamil Ke II
TT III : cantin
 Terapi yang di dapat : - Fe
- Kalk
6. Riwayat Kesehatan yang lalu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah di rawat di rumah sakit ataupun puskesmas dan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti penyakit kuning dan paru-paru maupun penyakit menurun seperti kencing manis.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita penyakit menurun seperti kencing manis darah tinggi dan tidak pernah ada yang menderita penyakit menahun seperti jantung serta dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari pihak suami ataupun klien sendiri
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB
9. Pola Kebiasaan sehari-hari
 Pola Nutrisi
Sebelum hamil : Makan ± 3x/ hari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk
Minum ± 6 gelas/ hari
Saat hamil : Makan ± 3x / hari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk
Minum ± 7-8 gelas / hari
 Pola Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang ± 1 jam, jam 13.00-14.00 WIB
Tidur malam ± 7 jam, jam 21.00- 04.00 WIB
Saat hamil :tidur siang ± 1,5 jam, jam 13.00-14.30WIB
Tidur malam ± 8 jam, jam 21.00-05.00 WIB
 Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 3-4 x/ hari, warna kuning, jernih, bau khas
BAB 1x/ hari dengan konsistensi lembek, bau khas
Saat hamil : BAK 3-4 x/ hari, warna kuning jernih bau khas
BAB 1x/ hari, konsisten lembek bau khas
 Pola Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, mencuci.
Saat hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, mencuci
 Pola Pesonal Hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2x/ hari, gosok sisi 2x / hari
Keramas 2x/hari minggu, ganti baju 2x hari
Saat hamil : Mandi 2-3 x/ hari, gosok gigi tiap kali mandi, keramas 2x/minggu ganti baju 2x/hari

 Pola Pskososial
Keadaaan Pskikologi : Ibu mengatakan bahagia dengan kelahiran anaknya
Keadaaan Sosial : Ibu mengtakan hubunganya denga suami, keluarga dan tetangga baik
B. Data Obyek
1. Pemeriksa fisik secara umum
Kesadaran Umum : Baik
TTV : TD : 120/70 Mmtlg S : 37ºC
N : 84x/ menit RR : 20x / menit
BB : 55 kg
TB : 151 kg
Lila : 26 cm

2. Pemeriksa Fisik Scara khusus
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, Tidak tampak ketombe, Rambut hitam, bersih, kulit keoala bersih
Muka : Simetris, tidak tampak pucat tidak tampak ada cloasma gravidarum dan tidak oedem.
Mata : Simertis, conjuctiva merah muda, sclera putih
Telinga : Simetris, tidak tampak serumen
Hidung : Simetris, tidak tampak adanya polip, tidak ada pernafasan cupinh hidung
Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, tidak tampak adanya stomatitis dan caries gigi
Leher : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid, serta tidak tampak adanya bendungan vena jugularis
Dada : Simetris, tidak tampak adanya tarikan dinding dada
Mamae : Punting susu tampak menonjol, tampak adanya hyperpigmentasi areola mamae
Abodemen : Tampak penbesaran perut sesuai umur kehamilan, terdapat striae gravidarum dan tampak juga linea nigra
Genetalia : Vulva tidak tampak oedem, tidak tampal varises
Anus : Tidak tampak adanya haemoroid
Extremitas atas : Simetris, tidak tampak adanya oedem dan varises
Extremitas bawah : Simetris, tidak tampak oedem dan varises, Tidak ada gangguan pergerakan

b. Palpasi
Kepala : tidak teraba adanya benjolan
Leher : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vera jugularis
Mamae : tidak teraba adanya tumor, tidak ada nyeri tekan, colotrum sudah keluar +/+
Abdomen : Leopold I : 3 jari dibawah p x (30cm) pada bagian fundus uteri teraba bulat, lunak, tidak melenting ( bokong Janin )
Leopoid II : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras, datar dan memanjang seperti papan (puka) pada perut ibu sebelah kiri teraba bagian kecil janin
Leopoid III : Kepala sudah masuk PAP, Kepala tidak dapat diguyangkan ( divergen )
Menurut Spiegelberg : TFU : 3 jari bawah P x (30 cm)
Menurut Johnson-Tausak ; (30-11) x 155 = 2945 gr
DJJ :(12-11-12)x 4 = 140 x/menit
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar bunyi wheezing dan ronchi
Abdomen : DJJ terdengar disebelah kanan perut ibu, sejajar dengan pusat agar kebawah dengan frekwensi 140 x/menit
d. Perkusi
Ekstremitas bawah : reflek patella : +/+
3. Pemeriksa Penunjang
VT ( Periksa Dalam )
Tanggal : 14 Nov 2010 jam 23.30
a. Vulva : keluar darah bercampur lender
b. Pembukaan : 10 cm
c. Effacement : 100%
d. Ketuban : utuh
e. Presentasi : belakang kepala
f. Denaminator : UUK
g. Penurunan : hodge IV

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN (INTERPRETASI DATA
Dx : Ny “F”Giv P30003 Uk 39 – 40 mingu tunggal, gidup, intra uterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik. Inpartu kala I face aktif
Ds : Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-4 dengan umur kehamilan 9 bulan dan ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah dari kemluannya sejak jam 21.00 wib, tgl 14 November 2010.
Do : keadaan umum baik
Kesadaran : Composmentis
TV : TD : 120/70 mmhg S : 3F0C
N : 84 x/menit RR : 20 x/menit
Leopold I : TFU 3 jari di bwah px (30 cm) pada bagian fundus teraba bulat, lunak tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada perut ibu sebelah kanan teraba keras, datar dan memanjang seperti papan (puka) dan pad aperut ibu sebelah kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Pada bagian bawah terba bulat, keras, melenting (kepala janin), kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, kepala tidak dapat digoyangkan (divergen)
Menurut Spiegelberg : TFU : 3 jari bawah Px (30 cm)
Menurut Vonshon Tausak : TBBJ : (30-11) x 155 = 2945 gram
DJJ : (12-1112) x 4 = 140 x/menit
Periksa Dalam :
 Vulva : Keluar darah bercampur darah
 Pembukaan : 10 cm
 Effacement : 100%
 Ketuban : utuh
 Presentasi : Belakang kepala
 Denominator : UUK
 Penurunan kepala : Hodge IV
Masalah : - (tidak ada)
Kebutuhan : - Menjelaskan tentang keadaan ibu dan janin
- Persiapan persalinan
- Memberikan dukungan emosional
- Memberikan cairan dan nutrisi
- Memberikan posisi yang nyaman
- Eliminasi
- Obsrvasi TTV


III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN MASALAH POTENSIAL
- ( tidak ada)

IV. KEBUTUHAN SEGERA
- ( tidak ada)

V. RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH
Dx : Ny “E” Giv P30003 UK 39-40 minggu, tunggal, hidup, intra uteri, letak kepala, jalan lahir kesan normal, KU ibu dan janin.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan ibu dapat mengerti penjelasan yang diberikan tenaga kesehatan serta ibu dapat bersalin dengan normal, lancar dan aman.
Kriteria hasil : a. TTV normal : TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 80 – 100 x/ menit
S : 36,50 – 37,50 C
b. Keadaan ibu dan janin baik
c. Tidak terjadi komplikasi
d. Persalinan berjalan dengan lancar
e. Bayi lahir dengan sehat

Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
R/ Dengan pendekatan terapeutik maka akan tercipta hubungan baik antara klien dengan petugas kesehatan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ : Dengan mencuci tangan bertujuan untuk menghindari adanya infeksi pada klien serta pencegahan infeksi pada petugas kesehatan.
3. Berikan dukungan emosional pada klien
R/ : Dengan memberikan dukungan emosional pada klien, klien lebih percaya dalam menghadapi persalinan
4. Jaga privacy klien (pasien)
R/ : Dengan menjaga privacy pasien, maka pasien akan merasa terlindungi dan tidak merasa malu.
5. Pastikan kandung kemih kosong
R/ : Kandung kemih yang peuh dapat menghalangi turunnya kepala janin.
6. Berikan informasi tentang proses persalinannya
R/ : Dengan memberi informasi, ibu akan siap dalam persalinan.
7. Bantu ibu mengatur posisi
R/ : Dengan posisi yang nyaman maka ibu akan merasa nyaman dan memudahkan proses persalinan.
8. Siapkan persalatan persalinan dan tempat persalinan serta pakaian bayi
R/ : Dengan persiapan peralatan serta tempat dan pakaian bayi maka proses persalinan dapat berjalan dengan lancar

VI. IMPLEMENTASI
Hari, Tgl, Jam Kegiatan TTD
Mingu 14-11-2010
23.15


23.20

23.25 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan
3. Memberikan dukungan emosional pada klien dengan cara memantapkan hati klien, tenang dan sabar
4. Menjaga privacy klien denagn menutup ruangan.
5. Memastikan kandung kemih untuk mempercepat turunnya kepala
6. Memberikan informasi tentang proses persalinan
7. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman untuk mempercepat proses persalinan, misal dengan menganjurkan ibu miring ke kiri.
8. Menyiapkan peralatan persalinan dan pakaian bayi.

VII. EVALUASI
1. Hari Minggu tanggal :14 -11-2010
Jam : 23.30
S : Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sampai tembus pinggang, bertambah waktu bertambah sakit serta ingin mengejan.
O : Kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm
A : Kala II G4 P30003 inpartu kala II
P : Kala II langkah 1-27

Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka)
2. Memeriksa kelengkapan dan mematahkan ampul oksitosin kemudian memasukkan spuit ke dalam partus set.
3. Memakai celemek
4. Memastikan tangan tidak memakai perhiasan dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Memakai sarung tangan steril
6. Memasukkan oksitosin ke dalam spuit dan meletakkannya ke dalam partus set.
7. Melakukan vulva hygiene
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VI) dengan hasil pemeriksaan pembukaan lengkap (10 cm)
9. Mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin kemudian merendam handscoon dalam keadaan terbalik kemudian mencuci tangan
10. Melakukan pemeriksaan DJJ
11. Memberitahu kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik kemudian meminta ibu untuk meneran saat ada his.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu meneran
13. Melakukan pimpiman meneran saat ada his dan istirahat saat tidak ada his, memberi minum saat ibu saat istirahat dan memeriksa DJJ.
14. Saat kepala janin terlihat di vulva 5-6 cm, pasang handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Mengambil kain bersih lalu melipat 1/3 bagian dan meletakkannya di bawah bokong ibu.
16. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dalam partus set dan obat-obatan serta mendekatkan alat di dekat pasien.
17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
18. Saat subcocciput tampak di bawah simphisis, tangan kanan melindungi perineum dan dengan di atas lipatan kain di bawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi (kepala tegak dan tidak menunduk) yang terlalu cepat saat kepala lahir.
19. Setelah kepala lahir, mengucapkan kassa atau air bersih untuk membersihkan muka bayi dari lendir dan darah.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga janin melakukan putar paksi luar.
22. Setelah kepala janin mengahadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparental kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu depan lahir, kemudian tarik secaera hati-hati ke arah atas sampai bahu belakang lahir.
23. Setelah bahu lahir tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior (belakang) dengan posisi ibu jari pada leher dan keempat jari pada bahu sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu bagian anterior (depan) saat badan dan lengan lahir.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusui punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin, untuk memegang tungkai bawah selipkan telunjuk tangan kiri diantara lutut janin.
25. Setelah seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa sehingga bayi menghadap kearah penolong. Lakukan penolongan dengan segera kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari pada badan.
Bayi lahir spontan tanggal 14 November 2010 jam 23.45 WIB.
Jenis Kelamin : perempuan, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerak aktif dan anus berlubang.
26. Segera mengeringkan bayi, pembungkus dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
27. Memeriksa fondus uteri untuk memastikan bahwa kehamilannya tunggal.
2. Tanggal : 14 – 11 – 2010
KALA III
S : Ibu mengatakan senang anaknya sudah lahir dalam keadaan sehat
O : Bayi lahir langsung menangis
TFU : setinggi pusat kandung kemih : -
UC : baik (keras)
A : Kala III G4 P30003
P : Kala III, langkah 28 – 42
28. Memberi tahu ibu bahwa akan disuntik agar uterus berkontrkasi baik.
29. Dalam waktu 1 menit, setelah bayi lahir menyuntikkan oksitosin 10 unit 1 M dan 1/3 paha atas bagian distal lateral.
30. Menjepit tili pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi. Melakukan urutan isi tali pusat ke arah ibu dan memasang klem ke 2 dengan jarak 2 cm dari klem pertama.
31. Memegang tali pusat antara 2 klem menggunakan tangan kiri dengan perlindungan jari-jari tangan kiri lalu memotong tali pusat di antara 2 klem.
32. Menjepit tali pusat dengan benang DDT pada suatu sisi kemudian melingkarkan benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul mati.
33. Mengganti pembungkus bayi dengan kain bersih dan kering. Membungkus bayi hingga kepala, kemudian bayi diberikan kepada ibu untuk disusui.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva.
35. Meletakkan tangan kiri di atas simphisi, menahan bagian bawah uterus sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva.
36. Saat uterus berkontraksi merenggangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah darso kronial.
37. Jika dengan perenggangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa ada pelepasan plasenta minta ibu menerankan sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian kearah atau sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak vulva.
38. Setelah plasenta tampak di vulva teruskan melirkan plasenta dengan hari-hati dan tanga kiri berada di bawah plasenta sementara tangan kanan membantu menerima plasenta sambil memutar searah jarum jam.
39. Segera setelah plasenta lahir, tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkulas dengan menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik.
40. Memeriksa kelengkapan plasenta
Plasenta lahir tanggal : 14-11-2010 jam : 24.00 WIB
Kotiledon dan selaput ketuban : lengkap
Panjang tali pusat : 40 cm
Tidak ada kelainan
41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan pendarahan aktif.
42. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya pervagina.
43. Biarkan bayi tetap kontak kulit dengan ibunya minimal 1 jam.
44. Setelah 1 jam bayi lahir, lakukan penimbangan bayi dan beri tetes mata antibiotic profilaksis serta vitamin K 1 mg dip aha kiri anterolateral.
45. Setelah 1 jam dari pemberian vitamin K 1 mg, berikan imunisasi Hb 1 di paha kanan anterolateral.
46. Melakukan observasi terhadap kontraksi uterus untuk menilai pendarahan pervagina.
47. Mengajarkan kepada ibu atau keluarga untuk melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus.
48. Mengevaluasi jumlah pendarahan yang terjadi.
49. Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan pendarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke dua.
TTV : TD :110/70 mmHg S : 37oC
N : 84 x/menit RR : 20 x/menit
Kontraksi uterus : baik (keras). Laserasi : derajat 1
TFU : 2 jari bawah psuat
Kandug kemih : -
50. Pastikan kembali bahwa bayi bernafas normal.
51. Merendam semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin.
52. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tampat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lender dan darah dengan air DTT serta mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan meberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %
56. Mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan 0,5 %, melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya ke dalam larutan 0,5 %.
57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Mendokumentasikan dengan melengkapi partograf.

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
 Inspeksi
Kepala : Simetris, tumbuh rambut warna hitam, bersih, tidak tampak caput succedaneum dan cepal hematan, ubun-ubun belum menutup, tampak cembung.
Muka : Simetris, kemerahan, tampak icterus
Mata : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sclera putih, mata tidak tampak cowong.
Hidung : Simetris, bersih, tidak tampak ada serumen, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : Simetris, bibit atas dan bawah terrbentuk, tidak tampak labiopalatokisis.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak tampak retraksi dnding dada.
Mamae : simetris, punting susu menonjol, areola mame kemerahan.
Abdomen : Bersih, tidak ada pendarahan, tali pusat belum kering dan belum lepas, serta lembek.
Punggung : Simetris, tidak tampak spina bifida.
Genetalia : Bersih, labia mayor menutupi labia minor.
Anus : Tidak tampak atresia ani
Ekstremitas atas : Simetris, tidak tampak kelainan kongenital seperti polidaktili, sindaktili, mikroamelia.
Estremitas bawah : Simetris, tidak tampak kelainan congenital polidaktili, sindaktili, mikroamelia, pes varus/ valgus
 Palpasi
- Kepala : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada kelainan seperti, cepal hematoma, caput succedaneum, anensefalus dan hidrosefalus
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan pembuluh vena juguloris
 Askultasi
Dada : tidak terdengar bunyi rochi, wheezing dan murmur

REFLEK PADA BAYI
a. Reflek mono
Positif hal tersebut terbukti saat kita menepuk tangan maka bayi akan kaget.
b. Reflek ritoring
Positif, hal tersebut terbukti saat kita menyentuk pipi bayi maka bayi akan menoleh ke arah rangsangan.
c. Reflek sucking
Positif, hal tersebut terbukti saat bayi menetek pada ibunya.
d. Reflek graps
Positif, hal tersebut terbukti ketika kita menyentuh telapak kaki bayi maka bayi akan menendang.
e. Reflek babinsky
Positif, hal tersebut terbukti ketika kita menyentuk telapak kaki bayi, maka bayi akan menendang.
f. Reflek Walking
Negatif, hal tersebut terlihat ketika bayi diletakkan di atas perut ibu, bayi tidak merangkak menuju putting susu.
g. Reflek tonick neck
Negatif, hal tersebut terlihat ketika bayi di tengkurapkan di atas perut ibu belum bias mengangkat kepala.

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Bayi lahir tanggan : 14 November 2010 jam 23.40 WIB
 BB : 300 gram
 PB : 49 cm
 LK : SOB : 32 cm
FO : 33 cm
MO : 34 cm

3. Tanggal : 15 – 11 – 2010 Jam : 02.00 WIB
KALA IV
S : - Ibu mengatakan lega dan senang dengan kelahiran anaknya dalam keadaan sehat.
- Ibu mengatakan badannya masih lemas.
O : KU : Cukup baik
TTV : TD : 110/70 mmhg S : 36,7oC
N : 80 x/menit RR : 20 x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat
UC : Baik (keras)
Pendarahan : ± 1 kotek
Lochea : Rubra Kandung kemih : -
ASI : Positif
BAK : belum
BAB : belum
S : Ny “E” P40004 2 jam post partum dengan keadaan umum baik
P : - Observasi TTV, TFU, UC dan pendarahan
- Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini secara bertahan.
- Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan alat genetalia.
- Ajari ibu untuk merawat luka perineum.
- Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Ajari ibu cara meneteki yang benar.
- Pemberian terapi : amoxilin 3 x 500 mg
asam mefenamat : 1 x 1 tablet


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia keluar dari rahim mulai jalan lahir atau dengan jalan lain.
Persalinan dibedakan menjadi 2,yaitu :
1. Menurut cara persalinan
2. Menurut usia kehamilan
Sebab-sebab terjadinya persalinan diantaranya adalah adanya teori penurunan hormon, teori oksitosin internal, dan yang lainnya. Faktor-faktor penting dalam persalinan diantaranya adalah power, passage, passenger, penolong persalinan, psikis, posisi, dan penolong. Beberapa tanda-tanda persalinan ada 4, yaitu : his yang adekuat, bloody show, pecahnya ketuban, dan adanya pendataran, pembukaan serta penipisan servik. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : Kala 1 (kala pembukaan), Kala II (kala pengeluaran janin), Kala III(kala pengeluaran urin), Kala IV (kala observasi), dan lamanya persalinan pada primigravida ± 10-12 jam serta pada multigravida ± 8-10 jam.
Pada masa persalinan seorang ibu membutuhkan perawatan yang komprehensif dan juga dukungan emosioaal dari keluaraga yang menunggu, sehingga diharapkan saat persalinan dapat berjalan dengan normal.
Dari kasus yang saya kaji dan telah dilakukan pelaksanaan yang adekuat, terutama tidak jauh beda antara pelaksanaan dalam teori dengan pelaksanaan di lapangan pada study kasus ini.
B Saran
1. Bagi mahasiswa
• Belajar lebih giat lagi untuk lebih memahami teori yang ada, sehingga dapat menyesuaikan dengan kasus yang ada di lapangan.
• Lebih kooperatif dalam melaksanakan praktek.
2. Bagi Institusi Kesehatan
• Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang praktek.
• Mempertahankan pelayanan yang sudah baik
• Memperbaiki pelayanan yang ada sesuai dengan protap dan standart kesehatan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
• Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa.




DAFTAR PUSTAKA

Mochtar,Rutstam,Prof.Dr.1998.Sinopsis Obstertrii Jilid 1. Jakarta : EGC

Prawirohardjo.Sarwono.2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Tiga Putera Begawan.

Tim Penyusun.2007.Asuban Persalinan Normal Jakarta:JHPIEGO,

Wiknjo sastro,Hanifa,dkk.2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba, Ida Bagus Gede, Prof. Dr. 1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Kcluarga Bereucana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG

Tim Revisi PDT Sub Komite Farmasi Dan Terapi.2008. Pedoman Diagnosa Dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kebidanan Dan Penvakit Kandungan. Surabaya: FK UNSSAIR

Mansjoer,Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar