BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK “A” 10 TAHUN DENGAN DHF
DI PAVILIUN SERUNI
RSUD JOMBANG
No. Registrasi :
Ruang : Seruni
Tanggal MRS : 11-12-2010
Jam : 13.00 Wib
Tanggal Pengkajian : 13-11-2010
Jam :11.30 Wib
I. Pengumpulan Data
Data Subyektif
A. Identitas/ biodata
1. Anak
Nama : An “A”
Alamat : Pagertanjung- Ploso
Tempat/ tanggal lahir : Jombang, 10 Agustus 2
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Jumlah keluarga : 4 (bapak, ibu dan 2 anak)
Anak ke :1
2. Orang tua/ penanggung jawab
Nama : Tn “S”
Alamat : Pagertanjung- Ploso
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Karyawan pabrik
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
B. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan badan anaknya teraba hangat.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya sakit sejak hari Selasa tanggal 07-12-2010 jam 06.00 Wib, dimulai sumer-sumer dan mulai panas jam 12.00 Wib. Kemudian oleh ibunya diberi obat turun panas tatapi tidak kunjung turun, akhirnya pada tanggal 11-12-2010 jam 13.00 Wib pasien dibawa ke rumah sakit melalui UGD yang selanjutnya masuk ke paviliun seruni dengan panas tinggi.
D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Riwayat perinatal
Paritas : Cukup bulan
Kesehatan selama kehamilan : Ibu pasien mengatakan selama
kehamilannya baik-baik saja.
Gravida : I
2. Riwayat Persalinan
Jenis persalinan : Spontan belakang kepala
Ditolong oleh : Bidan
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mempunyai penyakit yang dialaminya sekarang, pasien juga tidak mempunyai penyakit menular seperti penyakit kuning, menahun seperti darah tinggi dan menurun seperti sesak nafas.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menahun (jantung), menular (penyakit kuning) dan penyakit menurun (kencing manis).
5. Riwayat Imunisasi
a. Hepatitis B : Setelah lahir, di bidan
b. BCG : Umur 1 bulan, di bidan
c. HB Cambo : Umur 2-4 bulan, di bidan
d. Polio : Umur 1-4 bulan, di bidan
e. Campak : Umur 9 bulan, di bidan
6. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan.
E. Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Makan : 2-3x/ hari (1 porsi habis)
menu: nasi, sayur dan lauk-pauk.
Minum : 5-6 gelas/ hari, air putih
Saat sakit : Makan : 3x/ hari (porsi sedikit ± 5-7 sendok)
menu : nasi, lauk-pauk
Minum : 5 gelas/ hari, air putih dan susu
2. Pola Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien sering bermain-main di dalam rumah dan
diluar rumah dengan teman-temanya, kegiatan pagi
sehari-hari sekolah.
Saat sakit : Pasien hanya bedrest, berbaring miring ke kiri dan
ke kanan, duduk dan gerak anak terbatas karena
dipasang infus pada tangan kiri.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB: 1x/ hari, warna kuning ,bau khas,
konsistensi lembek.
BAK : 5-6x/ hari, warna kunin, jernih.
Saat sakit : BAB : 1x/ hari, warna kuning, bau khas,
konsistensi lembek.
BAK : 4x/ hari, warna kuning dan jernih.
BAB dan BAK dibantu ibunya.
4. Pola istirahat
Sebelum sakit : Siang jam 13.00-14.30 Wib
Malam jam 21.00-05.30 Wib
Saat sakit : Siang jam 12.00-15.00 Wib, sering terbangun
Malam jam 20.30- 05.30 Wib, sering terbangun
5. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mandi 2x/ hari, ganti baju 2x/ hari, gosok
gigi 2x/ hari dan kerams 3x/ minggu.
Saat sakit : Pasien hanya diseka 2x/ hari, ganti baju 1x/ hari,
gosok gigi 1x/ hari dan tidak keramas.
Data Obyektif :
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan Umum : Lemah
3. Tanda-Tanda Vital :
TD : 100/ 70 mmHg
N : 86x/ menit
S : 37,10c
RR : 28x/ menit
4. BB : Sebelum sakit 21 kg
BB : Saat sakit 20,3 kg
5. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : simetris, rambut berwarna hitam, kulit kepal bersih.
Hidung : simetris, bersih, tidak ada sekret dan polip.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Wajah : pucat, oedem (-), memar (+).
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
Dada : simetris, tidak ada luka.
Perut : simetris, tidak ada bekas luka.
Ekstremitas atas : simetris, tidak oedem, pada tangan kiri terpasang infus.
Ekstremitas bawah : simetris, tidak oedem, tidak ada kelainan.
6. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 13-12-2010
No | Pemeriksaan | Hasil | Nilai normal |
| Hematologi Cell Dyn Cito Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit | 13,1 13.000 38,5 4.910.000 42.000 | 11,4 – 17,7 g/dl 4700 – 10.300/cmm 37 – 48% L 4,5 – 5,5; p4 – 5 jt/ ul 150.000 – 350.000/ cmm |
7. Terapi Yang Sudah di Dapat
v Infus RL 500 cc/ 24 jam
v Injeksi cefitaxim 3x 700 mg
v Injeksi ranitidine 2x ½ ampul
II. Interpretasi Data
Dx : An “A” umur 10 tahun dengan DHF grade II
Ds : Ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah turun ( teraba hangat )
Do : TTV :TD : 100/ 70 mmHg
N : 86x/ menit
S : 37,10c
RR : 28x/ menit
Makan sedikit ± 5 - 7 sendok
BB sebelum sakit : 21 kg
BB saat sakit : 20,3 kg
Hemoglobin : 13,1
Leukosit : 13.000
Hematokrit : 38,5
Eritrosit : 4.910.000
Trombosit : 42.000
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : - Nutrisi
- Cairan elektrolit
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Kurang gizi.
IV. Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera
- Observasi TTV
- Observasi intake dan output
- Kolaborasi dengan dr. sp. A
V. Intervensi
Dx : An “A” umur 10 tahun dengan DHF grade II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan pasien dalam
keadaan stabil.
Kriteria hasil : KU : Baik
TTV : TD : 100/ 70 mmHg- 120/ 90 mmHg
N : 80-88x/ menit
S : 360c – 370c
RR : 20 – 40x/ menit
Trombosit normal : ± 150.000
Rencana menyeluruh :
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga dengan menggunakan
komunikasi terapeutik.
R/ Terciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerjasama yang baik antara keluarga pasien dengan tenaga kesehatan.
2. Jelaskan kondisi pasien terhadap keluarganya.
R/ Keluarga mengetahui kondisi anak pada saat ini.
3. Konseling tentang kebutuhan gizi seimbang
R/ Kebutuhan terpenuhi dan mempercepat pemulihan.
4. Observasi TTV
R/ Merupakan parameter utama untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin.
5. Observasi intake dan output
R/ Mengetahui keseimbangan cairan dan membantu proses penyembuhan.
6. Timbang BB setiap hari
R/ Mengetahui perkembangan keadaan pasien.
7. Lakukan kolaborasi dengan tim medis (dokter)
R/ Memberikan terapi dengan tujuan untuk memulihkan keadaan pasien
sehat seperti semula.
VI. Implementasi
Hari/ Tanggal/ Jam | Implementasi | TTD |
13-12-2010 11.30 WIB 11.35 WIB 11.45 WIB 11.50 WIB 12.30 WIB 13.45 WIB | 1. Melakukan pada pasien dan keluarga - Memberikan penjelasan/ perkenalan pada pasien dengan 5S : senyum, salam, sapa, sopan dan santun. 2. Menjelaskan keadaan pasien agar keluarga pasien dapat mengerti bahwa keadaan umumnya agak lemah. 3. Memberikan konseling tentang keadaan gizi seimbang. 4. Melakukan observasi TTV TD : 100/ 70 mmHg N : 86x/ menit S : 37,10c RR : 28x/ menit 5. Memberi nutrisi pada anak : nasi, lauk-pauk dan susu. 6. Melakukan observasi intake dan output Makan habis 5 sendok. 7. Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan terapi : - Injeksi cefotaxim 700 mg 8. Menimbang BB pasien BB : 20,3 9. Melakukan observasi TTV TD : 100/ 60 mmHg N : 86x/ menit S : 36,90c RR : 24x/ menit | |
VII. Evaluasi
Tanggal : 13 Desember 2010
Jam : 14.00 WIB
S : Ibu mengatakan panas anaknya sudah turun dan tidak muntah lagi.
O : TD : 100/ 60 mmHg
N : 86x/ menit
S : 36,90c
RR : 24x/ menit
A : An “A” umur 10 tahun dengan DHF grade II dan masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan meliputi:
Ø Observasi keadaan pasien dan TTV
Ø Terapi dilanjutkan yaitu:
- infus RL 500cc/24 jam
- injeksi cefotaxim 3x700 mg
- injeksi ranitidine 2x1/2 ampul
Ø Pemberian nutrisi ( makan dan minum susu 12x100 cc)
Hari, tanggal, jam | Implementasi | TTD |
Selasa, 14-12-20110 08.00 WIB 08.05 WIB 08.10 WIB 08.20 WIB 08.30 WIB 12.00 WIB 13.50 WIB | 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada keluarga pasien dan memberikan rasa nyaman dengan 5s: senyum, salam, sapa, sopan, santun. 2. Menjelaskan pada pasien tentang keadaan pasien. 3. Melakukan observasi TTV N : 80x/ menit S : 36,50c RR : 24x/ menit 4. Melakukan pemberian terapi: - injeksi cefotaxim 700 mg - injeksi ranitidine ½ ampul 5. Menganjurkan untuk banyak minum air putih dan susu 6. Memberikan makan( habis 10 sendok) 7. Melakukan observasi TTV: N : 80x/ menit S : 36,60c RR : 28x/ menit | |
Evaluasi
Tanggal : 14-12-2010
Jam : 14.00
S : Ibu mengatakan bahwa keadaan anaknya sudah membaik dan
diperbolehkan pulang.
O : KU : baik
Nafsu makan ( + )
N : 80x/ menit
S : 36,60c
RR : 28x/ menit
A : An”A”umur 10 tahun dengan keadaan membaik dan masalah
teratasi semua.
P : - Pemenuhan nutrisi
- Jika ada keluhan pasien dapat kembali untuk memeriksakanya
- Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesamaan teori dan praktek sangatlah penting,sehingga dapat diterapkan intervensi dan dapat di implementasikan dalam askeb ini, banyak kesamaan antara teori dan pratek/askeb. Tetapi tidak sama pada apa yang kita rencanakan dapat dilaksanakan sesuai dan tepat pada waktunya karena ada kemungkinan seatu kendala sehingga rencana yang kita buat dengan rapi dan menurut kita pasti terlaksana tidak dapat dilak sanakan sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa setiap apa yang dikerjakan dilapanagan dapat sesuai dengan teori yang dikerjakan.
B. Saran
Bagi mahasiswa
Ø Belajar lebih giat lagi untuk lebih memahami teori yang ada, sehingga dapat menyesuaikan dengan kasus yang ada di lapangan.
Ø Lebih kooperatif dalam melaksanakan praktek.
Bagi Institusi Kesehatan
Ø Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang praktek.
Ø Mempertahankan pelayanan yang sudah baik
Ø Memperbaiki pelayanan yang ada sesuai dengan protap dan standart kesehatan.
Bagi Institusi Pendidikan
Ø Lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa.